Medan (ANTARA) - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) fokus pada pengembangan operasional pada ekosistem hilirisasi aluminium nasional, baik dalam hal pengembangan lingkup rantai pasok aluminium maupun pengembangan green energy atau energi hijau.
Direktur Utama Inalum Danny Praditya, di Batubara, Sumatera Utara (Sumut), Selasa, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menjadi pemimpin pasar pada sektor komoditas aluminium dan meningkatkan pangsa pasar. Sekaligus mungkin akan melakukan aksi korporasi lanjutan dalam hal peningkatan modal dan dana usaha.
Beberapa aksi korporasi dilakukan dalam rangka peningkatan kapasitas produksi sebagai respons atas tingginya potensi pasar aluminium nasional yang saat ini memiliki permintaan hingga 1 juta ton.
Proyek-proyek tersebut, antara lain proyek upgrading teknologi tungku reduksi yang akan selesai pada tahun 2023, optimalisasi smelter Kuala Tanjung yang ditargetkan akan meningkatkan kapasitas produksi di tahun 2024-2025, pembangunan smelter grade alumina refinery di Mempawah, dan proyek diversifikasi aluminium Remelt IAA.
Lebih lanjut ia mengatakan, Inalum mencatatkan kinerja optimis sepanjang tahun 2022 dalam hal peningkatan pendapatan secara positif dan berhasil menciptakan pertumbuhan perusahaan berkelanjutan dalam kurun waktu 2020-2022.
Kinerja positif tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh keluarga besar Inalum, sekaligus efek dari harga komoditas di market yang sangat kompetitif.
Ia berharap kinerja positif ini bisa membantu Inalum dalam percepatan produksi hingga double capacity, sehingga bisa lebih cepat memberikan kontribusi maksimal kepada Indonesia dan dunia.
"Kami saat ini fokus mengakselerasi hilirisasi aluminium dan peningkatan jumlah produksi hingga double capacity. Kami juga berterima kasih dan mohon dukungan kepada seluruh pemangku kepentingan hal tersebut bisa segera tercapai dan memberikan manfaat yang berkelanjutan," katanya pula.
PT Inalum fokus kembangkan hilirisasi produk
Selasa, 20 Juni 2023 19:24 WIB 2779