Untuk itu, dia menyarankan supaya pemerintah menjalin kerja sama dengan industri pengolahan kopi.
"Kalau sudah jadi bubuk dan dikemas, sepertinya bisa diekspor ke negara-negara ASEAN," tutur Fadli.
Dia memaparkan, ekspor kopi Sumut tetap stabil dengan volume sekitar lima ribu sampai enam ribu ton per bulan.
Amerika Serikat dan Uni Eropa disebut Fadli masih menjadi tujuan primadona kopi Sumut dengan harga terkini di kisaran tujuh dolar AS per kilogram.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AEKI: ASEAN bisa jadi alternatif tujuan ekspor kopi Sumut
