Ia juga menjelaskan, sebelum memberikan darah, pendonor harus melalui skrining, utamanya berapa kadar hemoglobin atau HB (protein dalam sel darah yang membawa oksigen ke tubuh).
“Tidak semua orang bisa donor, minimal kadar hemoglobin (Hb)-nya 12,5. Lalu sebelum donor, ada skrining melalui formulir, harus diisi dengan jujur, apakah pernah sakit, melakukan sesuatu yang menyimpang dari norma, karena yang kita takut itu bisa ada penyakit seperti hepatitis A, B, C, jangan sampai membuat orang yang butuh jadi lebih celaka karena kita mengidap sesuatu,” katanya.
Ia juga menegaskan kepada seluruh perawat maupun dokter agar tidak terburu-buru memutuskan memberikan transfusi darah kepada pasien, harus melalui indikasi yang jelas sehingga darah yang keluar dari bank darah tidak terbuang percuma.
“Ketika darah sudah keluar dari bank darah, tidak bisa dikembalikan karena suhunya berbeda, jadi darahnya rusak. Untuk itu bagi rekan-rekan sejawat, kalau minta darah harus lihat dulu benar-benar dibutuhkan atau tidak, harus selektif,” katanya.
Dia menekankan, pasien-pasien dengan penyakit kronis tidak disarankan untuk donor, karena kandungan darahnya tidak akan optimal.
Dokter: Satu orang pendonor darah bisa selamatkan tiga nyawa
Rabu, 14 Juni 2023 13:53 WIB 988