Menurut Hendro Susanto, hal ini diakibatkan kebutuhan domestik tinggi yang tidak dibarengi dengan ketersediaan barang, sehingga menyebabkan harga naik.
"Di samping itu yakni karena harga pakan ternak sedang tinggi pasca COVID-19, sehingga mempengaruhi pelaku usaha," tuturnya.
Untuk itu, Hendro juga meminta agar Biro Perekonomian Sumut dan kabupaten/kota untuk melakukan dialog dan pengecekan ke lapangan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi.
"Kemudian penuhi kebutuhan ayam ras dan telur dalam domestik kita, cek pelaku usaha, jangan sampai kita di Sumut kekurangan telur dan ayam ras dikarenakan pelaku usaha mengirim produknya ke provinsi tetangga. Warga Sumut harus diprioritaskan. Cukupi dulu kebutuhan domestik di Sumut, dalam sepekan dua pekan ini, agar menjadi stabil," katanya.