Aksi kejahatan ini, terang dia, tidak saja mengancam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang berdaulat, tetapi mengancam kehidupan militer di dunia termasuk TNI AD Kodam I/BB.
Pati TNI AD abiturien Akmil 1990 ini juga menekankan kepada peserta pelatihan agar serius dan sungguh-sungguh, sehingga bisa menerapkan aplikasi ilmu di satuan masing-masing.
"Setelah pelatihan ini, kalian harus bisa melaksanakan 'Cyber Security Incident Response Team', khususnya penanganan isu-isu terkait radikalisme dan pengamanan tubuh Kodam I/Bukit Barisan," tegasnya.
Sehingga ke depan semakin terbangun citra positif TNI AD di mata masyarakat, pungkas Daniel.