Sementara Plt. Sekdako Tebing Tinggi Drs. Bambang Sudaryono mengungkapkan semua pihak di daerah itu agar lebih fokus menangani 186 balita stunting yang ada dan tersebar di 5 kecamatan.
"Dari 186 ini, ada 27 yang ekstrem, yang kondisi sangat memprihatinkan dan ini yang perlu dipush, bukan hanya terkait balita tapi juga lingkungan tempat tinggalnya," katanya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Nina Zahara mengatakan, BAAS adalah gerakan gotong royong dalam mempercepat penurunan stunting yang menyasar langsung kepada bayi dua tahun dan bayi lima tahun serta keluarga berisiko stunting.
Langkah langkah percepatan penurunan stunting yang dilakukan di antaranya pemetaan sasaran penerima bantuan, pemetaan calon bapak asuh, bapak asuh berupa korporasi akan dilakukan pemetaan dan diarahkan dengan cakupan yang lebih kecil.
"Dengan prinsip no one behind left tidak boleh ada satupun anak stunting yang tidak memiliki bapak asuh, serta dilakukan evaluasi periodik atas prestasi capaian," katanya.