Tapteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara, terus secara intensif berupaya menurunkan angka stunting melalui berbagai program yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di daerah itu.
Satu di antaranya adalah dengan meluncurkan program gerakan pengukuran, penimbangan dan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada bayi di bawah dua tahun (Baduta) secara serentak se-Kabupaten Tapanuli Tengah.
" Melalui program tersebut diharapkan dapat menekan angka stunting dan kita memastikan agar generasi ke depan itu sebagai generasi yang bergizi," kata Pj Bupati Tapanuli Tengah Elfin Elyas di Pandan, Sabtu.
Ia mengatakan, jika ada bayi tidak bergizi maka dia akan menjadi beban bagi keluarga dan juga beban bagi negara. Dia menjadi angkatan kerja produktif tetapi sesungguhnya dia tidak produktif dan tidak bisa apa-apa, dia bisa menjadi sarjana tetapi menjadi sarjana yang tidak inovatif dan menjadi sarjana yang malas.
"Ini sudah kita lihat sekarang, stunting tidak dilihat lagi dari fisik. Tetapi kemampuan dia mengelola dirinya, serta kemampuan dan cara dia mengelola cara berpikirnya. Akibat dari stunting yang buruk, maka masa depan bangsa pun akan ikut buruk," ucapnya.
Ia berharap kepada para medis dan jajaran tenaga kesehatan, serta instansi terkait agar serius dalam menekan angka stunting di Kabupaten Tapanuli Tengah.
"Kami berharap kepada seluruh jajaran medis dan kepada yang terkait di dalam pemberian makanan tambahan, baik untuk bayi maupun untuk anak anak sekolah agar serius dan fokus. Bekerjalah dengan ikhlas, dan berikan kemampuan semaksimal mungkin untuk melayani dan mencintai masyarakat.Tanpa rasa cinta kepada masyarakat, maka akan sulit untuk melakukan pelayanan yang baik," katanya.
Pemkab Tapteng intensifkan program penurunan stunting
Sabtu, 6 Mei 2023 12:26 WIB 1670