Medan (ANTARA) - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I Medan belum menemukan indikasi adanya spekulan di wilayah kerjanya selama Ramadhan 2023.
"Di tingkat pasar tidak ada spekulasi karena semua harga cenderung turun, deflasi," ujar Kepala KPPU Kanwil I Medan Ridho Pamungkas ketika berkunjung ke kantor Perum LKBN ANTARA Biro Sumatera Utara di Medan, Selasa.
Menurut Ridho, pihaknya melihat yang terjadi saat ini justru melemahnya daya beli masyarakat.
Namun, dia mengaku, KPPU Medan sempat khawatir pada awal-awal bulan puasa lantaran harga beras yang tinggi, tidak seperti bahan pangan lain yang harganya cenderung semakin murah.
Ridho menyebut bahwa harga komoditas yang tinggi berpotensi melahirkan spekulan-spekulan yang mengincar keuntungan besar dengan cara tidak benar.
Akan tetapi, untungnya pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mengendalikan harga beras seperti memberikan bantuan sosial kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat berupa 10 kilogram beras per bulan, selama tiga bulan mulai April 2023.
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan impor beras sebagai bentuk antisipasi musim kemarau sebagai dampak dari fenomena El Nino.
"Di satu sisi, beras impor bisa menurunkan harga di petani. Namun, di sisi lain, kalau tidak impor, mau berapa lagi harga beras? Impor itu jadi kebutuhan masyarakat," tutur Ridho.
Senada dengan KPPU Kanwil I Medan, pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara Gunawan Benjamin juga menilai bahwa masyarakat Sumatera Utara memang tengah dilanda penurunan daya beli.
Hal tersebut terlihat dari terjadinya deflasi 0,31 persen sela dua bulan beruntun, secara bulan ke bulan, tepatnya pada Februari dan Maret 2023.
Harga komoditas pangan seperti daging ayam, telur ayam dan cabai merah cenderung anjlok disertai permintaan yang menurun.
Gunawan pun meminta pemerintah daerah Sumatera Utara untuk mewaspadai gejala-gejala tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPPU Medan belum temukan spekulan selama Ramadhan