Para pemain tim nasional Indonesia U-20 kompak mengenakan pita hitam, yang menjadi simbol kesedihan mereka karena Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan di Tanah Air.
Sebelumnya FIFA telah membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia, melalui pernyataan di laman resminya. Upaya Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk berkomunikasi dengan FIFA ternyata gagal membuahkan hasil yang menggembirakan bagi publik sepak bola Tanah Air.
"Perasaan kita tentu sangat sedih dan kecewa. Kita sudah latihan bersama sekitar dua tahun tapi apa boleh buat, kejadian ini membuat mimpi kita terkubur," kata bek tim nasional Indonesia U-20 Kadek Arel Priyatna dalam pernyataan tertulis yang diterima pewarta di Jakarta, Kamis malam.
"Ini kita memakai simbol pita hitam, simbol duka cita terhadap Piala Dunia U-20 yang batal. Kita berharap para suporter juga bisa menggunakannya," tambah pemain Bali United tersebut.
Kisruh mengenai penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia memantik perdebatan banyak pihak, terutama setelah dua gubernur yang provinsinya diamanahi tanggung jawab untuk menjadi tempat pertandingan menyatakan penolakannya terhadap kedatangan timnas Israel.
Gubernur Bali I Wayan Koster sempat menyurati Menteri Pemuda dan Olahraga untuk menyatakan keberatannya tersebut, sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat memberikan pernyataan tertulis dengan inti serupa. Hal tersebut kemudian memuncak pada keputusan FIFA untuk membatalkan penyelenggaraan ajang dua tahunan tersebut di Indonesia.
Kadek sendiri menyatakan dirinya merasa semakin sedih, karena salah satu pihak yang menolak kedatangan tim peserta adalah Gubernur Bali.
"Jujur saya kaget, kepala daerah saya sendiri yang menolak Israel. Seharusnya itu kan bisa menambah wawasan wisatawan tentang Bali di mata dunia," ucap pemain 17 tahun itu.
Partisipasi Indonesia di Piala Dunia U-20 sebenarnya masih belum jelas, karena FIFA hanya membatalkan penyelenggaraan di Indonesia dan bukan menyatakan tim Garuda Nusantara telah dicoret sepenuhnya. Selain itu, total sudah ada 24 tim yang dipastikan akan mengikuti ajang tersebut.
"Kita belum tahu keputusan selanjutnya. Kita berharap kalau pindah tempatnya, kita masih diperkenankan (bermain). Karena kualifikasi sudah ada 24 tim, harapan kita itu saja," kata Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat menemui para pemain timnas U-20 pada Kamis siang.
Sebelumnya FIFA telah membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia, melalui pernyataan di laman resminya. Upaya Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk berkomunikasi dengan FIFA ternyata gagal membuahkan hasil yang menggembirakan bagi publik sepak bola Tanah Air.
"Perasaan kita tentu sangat sedih dan kecewa. Kita sudah latihan bersama sekitar dua tahun tapi apa boleh buat, kejadian ini membuat mimpi kita terkubur," kata bek tim nasional Indonesia U-20 Kadek Arel Priyatna dalam pernyataan tertulis yang diterima pewarta di Jakarta, Kamis malam.
"Ini kita memakai simbol pita hitam, simbol duka cita terhadap Piala Dunia U-20 yang batal. Kita berharap para suporter juga bisa menggunakannya," tambah pemain Bali United tersebut.
Kisruh mengenai penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia memantik perdebatan banyak pihak, terutama setelah dua gubernur yang provinsinya diamanahi tanggung jawab untuk menjadi tempat pertandingan menyatakan penolakannya terhadap kedatangan timnas Israel.
Gubernur Bali I Wayan Koster sempat menyurati Menteri Pemuda dan Olahraga untuk menyatakan keberatannya tersebut, sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat memberikan pernyataan tertulis dengan inti serupa. Hal tersebut kemudian memuncak pada keputusan FIFA untuk membatalkan penyelenggaraan ajang dua tahunan tersebut di Indonesia.
Kadek sendiri menyatakan dirinya merasa semakin sedih, karena salah satu pihak yang menolak kedatangan tim peserta adalah Gubernur Bali.
"Jujur saya kaget, kepala daerah saya sendiri yang menolak Israel. Seharusnya itu kan bisa menambah wawasan wisatawan tentang Bali di mata dunia," ucap pemain 17 tahun itu.
Partisipasi Indonesia di Piala Dunia U-20 sebenarnya masih belum jelas, karena FIFA hanya membatalkan penyelenggaraan di Indonesia dan bukan menyatakan tim Garuda Nusantara telah dicoret sepenuhnya. Selain itu, total sudah ada 24 tim yang dipastikan akan mengikuti ajang tersebut.
"Kita belum tahu keputusan selanjutnya. Kita berharap kalau pindah tempatnya, kita masih diperkenankan (bermain). Karena kualifikasi sudah ada 24 tim, harapan kita itu saja," kata Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat menemui para pemain timnas U-20 pada Kamis siang.