"Tingkat kemiskinan di Medan pada 2022 tercatat sebesar 8,07 persen, turun 0,27 persen dibandingkan pada 2021," terang Aulia di Medan, Sumut, Selasa.
Adapun tingkat kemiskinan di Kota Medan pada 2021 tercatat sekitar 8,34 persen, dan total jumlah penduduk pada 2022 sebanyak 2,46 jiwa lebih.
Penurunan juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Ibukota Provinsi Sumatera Utara pada 2022 menjadi 8,89 persen.
Tingkat pengangguran terbuka di Kota Medan turun sekitar 1,92 persen dari sebelumnya yang tercatat sebesar 10,81 persen pada 2021.
"Penurunan ini akibat penanganan kemiskinan dilakukan secara terpadu yang melibatkan unsur pemerintah, baik pusat, provinsi maupun kota," terang Aulia.
Wakil wali kota mengaku Pemkot Medan terus menekan angka kemiskinan, di antaranya melalui program Universal Health Coverage (cakupan kesehatan semesta) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB).
Kemudian pendidikan program bantuan siswa miskin kepada 40 ribu siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), baik negeri maupun swasta di Kota Medan.
Bantuan sosial ini diberikan kepada warga terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak, dan pembangunan infrastruktur untuk mengentaskan kemiskinan.
Data Dinas Pendidikan Kota Medan pada 2022 menyebutkan bantuan siswa miskin sebesar Rp25 miliar, di antaranya 25.000 siswa SD sebesar Rp450 ribu/orang dan 15.000 siswa SMP senilai Rp750 ribu/orang.
"Berbagai program, kegiatan maupun kerja sama dengan berbagai pihak sebagai upaya dalam mengatasi pengangguran, seperti pelatihan, sertifikasi gratis pencari kerja dan lain sebagainya," ungkap Aulia.