Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebut bahwa pelayanan kesehatan sebagai salah satu program prioritas Pemkot Medan harus bisa berjalan sebaik mungkin.
"Kita ini pelayan masyarakat. Saya tidak mau lagi dengar ada pegawai rumah sakit atau Puskesmas yang marah-marah kepada masyarakat," ujar Bobby di Medan, Sumut, Jumat.
Bagi setiap warga yang datang berobat, lanjut dia, tidak hanya sekedar mendapat pelayanan secara medis, tapi juga obat penawar dari rasa sakit yang diderita.
Sebab, menurut Wali Kota, pihaknya menyadari bahwa sektor kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Data Dinas Kesehatan Kota Medan menyebut sedikitnya ada 48 rumah sakit, 41 Puskesmas dan 31 Puskesmas pembantu di ibu kota Provinsi Sumatera Utara.
"Apa itu?. Keramahan, ketelitian dan kesabaran kita dalam melayani para pasien rumah sakit maupun Puskesmas," terang Bobby.
Wali Kota mengaku bahwa upaya ini sebagai peningkatan kesehatan derajat kesehatan, terutama bagi warga yang kurang mampu di Kota Medan.
Pemkot Medan sendiri telah meluncurkan program program cakupan kesehatan semesta (UHC) jaminan kesehatan Medan berkah (JKMB) terhitung 1 Desember 2022.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyebut, sekitar 95,06 persen warga Kota Medan telah terlindungi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kini sekitar 2,4 juta dari total 2,5 juta lebih warga Kota Medan sudah terlindungi JKN dan bisa berobat secara gratis ke rumah sakit cuma menggunakan KTP.
Sedangkan bagi warga kurang mampu dan belum terlindungi BPJS Kesehatan, tetap dapat berobat di Puskesmas hingga rumah sakit yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
"Lewat kehadiran program itu, warga kini bisa merasakan pelayanan kesehatan yang semakin baik," tutur Bobby.