Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan Bobby Nasution membawa 21 camat se-Kota Medan melakukan studi banding ke desa terbersih di dunia di Provinsi Bali.
"Berkat kebersihan dan kerapiannya, desa wisata di Bangli ini berhasil menyabet beberapa penghargaan di antaranya Kalpataru," ucap Bobby dalam keterangan tertulis di Medan, Selasa.
Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali telah tersohor hingga pelosok negeri dengan julukan desa terbersih di dunia bersama Desa Giethoorn di Belanda dan Desa Mawlynnong di India.
Adalah majalah terbitan Amerika Serikat, Boombastic Magazine menobatkan ketiga desa di tiga negara berbeda sebagai desa terbersih di dunia pada awal 2016.
"Selain didaulat menjadi desa terbersih di dunia, Penglipuran juga tampak masih melestarikan rumah-rumah adat hingga hutan bambu yang begitu asri," kata Bobby.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta menyambut rombongan Pemkot Medan, Damdim 0201/Medan Kolonel Inf Ferry Muzawwad dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda.
Wali kota juga mengatakan sebelumnya rombongan Pemkot Medan mengunjungi kantor Desa Kutuh di Jalan Melasti, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
"Kehadiran kami ke sini tak lain ingin melihat dan belajar apa saja yang dibuat di Desa Kutuh, dari segi pengelolaan wisata, kebersihan hingga ketentraman yang ada di sini," kata Bobby.
Desa Kutuh yang berada di Kabupaten Badung merupakan salah satu desa terbaik di Indonesia, bahkan baru saja didaulat sebagai desa terkaya karena tidak ada lagi orang miskin dan pengangguran di desa ini.
"Secara keseluruhan Kabupaten Badung punya PAD sampai Rp5 triliun, sangat luar biasa. Maka itu saya ingin para OPD di Pemkot Medan bisa belajar hal yang mungkin bisa diterapkan di Kota Medan," terang Bobby.
Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa menyambut baik kehadiran Pemkot Medan dan pihaknya juga memonitor di Kota Medan sedang ada pembangunan besar-besaran dalam menata kota.
"Saya lihat Medan semakin baik, dan berkembang dipimpin Pak Bobby. Saya juga ingin Kabupaten Badung diundang ke Medan, kami mau juga belajar di sana. Ini kebanggaan pula rombongan pak wali hadir ke tempat kami," ucap I Wayan.
Selain sukses mengelola sektor pariwisata, Desa Kutuh juga sukses menjadi desa paling anti korupsi di Indonesia dengan segala birokrasi kependudukan dan lainnya yang dilaksanakan tanpa pungutan sama sekali.
"Memang saat pandemi kami terpuruk, karena andalan kami sektor pariwisata semata. Tapi.di saat itu kami belajar agar bisa memaksimalkan sektor lain, seperti pertanian dan pemberdayaan UMKM," terang sekda.
Kepala Desa Kutuh, I Wayan Mudana menjelaskan bahwa semangat semua pihak termasuk dukungan warga menjadi tonggak kebangkitan Desa Kutuh.
"Dulu desa kami miskin, sekarang tidak ada lagi yang miskin dan tak ada pengangguran sejak 2017. Semangat pemangku kebijakan dan warga sangat baik untuk sama-sama bangkit. Sektor pariwisata andalan kami dan terus menjaga kondusifitas," katanya.