Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan terus mengoptimalkan rencana pembangunan dua underpass (jalan bawah tanah) di kota itu.
"Kita terus melakukan analisis dan perhitungan untuk menjaga stabilitas kinerja lalu lintas," ucap Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis, di Medan, Sumut, Ahad.
Selain itu, pihaknya akan melakukan banyak upaya dalam manajemen lalu lintas di titik lokasi pembangunan underpass tersebut guna mengurai kemacetan di Kota Medan.
Misalnya menggunakan traffic light (lampu lalu lintas) yang dilengkapi dengan kamera secara real time atau waktu sebenarnya.
"Di kamera pemantau kita memperhitungkan jumlah arus lalu lintas di lokasi itu, sehingga kita analisis apa yang harus kita lakukan agar tidak terjadi kemacetan," katanya.
Pihaknya meyakini dengan pembangunan kedua underpass tersebut akan menghilangkan konflik pergerakan lalu lintas.
DPemkot Medan tahun ini merencanakan pembangunan kedua underpass di Jalan HM Yamin simpang Jalan Jawa, dan Jalan Juanda simpang Jalan Brigjen Katamso.
Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kota Medan menganggarkan dana sebesar Rp400 miliar dengan memakai skema pembiayaan tahun jamak APBD Kota Medan 2023 dan 2024.
"Jadi nanti tidak akan ada lagi kemacetan di persimpangan jalan tersebut, karena sudah tidak ada lagi titik konflik pertemuan," ungkap dia.
Ia juga mengatakan pengerjaan underpass dilakukan secara bertahap, dan selama proses pembangunan pasti berdampak arus lalu lintas yang diantisipasi dengan rekayasa lalu lintas.
"Untuk itu, kami dari Pemkot Medan memohon maaf. Pembangunan underpass nantinya akan menimbulkan pengalihan arus lalu lintas, kami mohon masyarakat bersabar," papar Iswar.