Panyabungan (ANTARA) - Tim SAR gabungan memperluas area pencarian Mursadi Kamil (20) siswa pondok pesantren Musthafawiyah, Desa Purba Baru Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Madina korban hanyut di sungai Aek Singolot pada Senin (23/1) sekira pukul 18.30 WIB.
Hingga hari ketiga, santri asal Desa Pinang Sebatang Timur Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau itu juga belum ditemukan.
Kini area pencarian korban diperluas hingga sejauh 28 Kilometer (Km) dari lokasi kejadian.
Baca juga: Polisi : Korban hanyut di Aek Singolot belum ditemukan
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Mandailing Natal, Mukhsin Nasution, S Sos, MM yang dikonfirmasi ANTARA, Rabu (25/1) menyampaikan, hingga hari ketiga area pencarian korban diperluas hingga ke jembatan Naga Juang Kecamatan Naga Juang atau 28 KM dari lokasi korban hanyut.
"Saat ini pencarian terus kita upayakan. Dihari ketiga, akan dilakukan kembali penyisiran mulai dari TKP jatuhnya korban hingga ke Muara Aek Singolot. Kemudian akan diperpanjang hingga ke jembatan Naga Juang," ungkapnya.
Baca juga: Santri asal Pekan Baru hanyut di Aek Singolot Madina
Muksin menyampaikan, dalam mengoptimalkan pencarian korban pihaknya juga melakukan penambahan personil dalam melakukan penyisiran di sungai Batang Gadis.
"BPBD dan Basarnas Mandailing Natal juga melakukan penyisiran di sungai Batang Gadis dengan melibatkan personil dari Sat Pol PP, TNI dan Polri serta bantuan dari masyarakat yang prihatin dengan kejadian itu," jelas Mukhsin.
Dalam pencarian korban itu, Mukhsin berharap do'a dan dukungan dari masyarakat agar korban hanyut secepatnya ditemukan.
Area pencarian korban hanyut di Madina diperluas 28 Km
Rabu, 25 Januari 2023 13:00 WIB 1759