Batubara (ANTARA) - Polres Batubara menggandeng tokoh agama di daerah tersebut guna mencegah intoleransi-radikalisme.
"Kegiatan lewat pembinaan dan penyuluhan yang dilakukan Polsek Indrapura dan Limapuluh di wilayah hukumnya masing-masing," ujar Kasi Humas Polres Batubara AKP Rianus Zebua, Selasa (20/12).
Ia menjelaskan tokoh agama memiliki peran ganda dalam sistem cegah tangkal terorisme dan radikalisme.
Sebagai panutan kelompok sosial, tokoh agama berperan dalam memberikan instruksi kepada jamaahnya agar tidak terpengaruh ataupun terlibat dalam gerakan radikal.
"Karena interaksinya langsung dengan masyarakat, para tokoh agama dapat memantau setiap pergerakan kelompok radikal yang mungkin menyusup ke wilayah Kabupaten Batubara," jelasnya.
Selain itu, sebut Rianus, tokoh agama juga berperan sebagai pendukung kepolisian mewujudkan situasi ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas).
"Polri sebagai ujung tombak dalam pemberantasan tindak pidana terorisme tidak akan pernah berhasil tanpa peran serta dari masyarakat, terlebih lagi tokoh agama," sebutnya.
Di akhir kegiatan tersebut, Polsek jajaran Polres Batubara berpesan kepada masyarakat dan tokoh agama agar tidak mudah terprovokasi dengan isu berkembang belum pasti kebenarannya yang dapat memecah-belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kegiatan binluh cegah intoleransi-radikalisme bukan hanya dilakukan Polsek Indrapura dan Limapuluh. Polsek lainnya serta Satbinmas melakukan hal sama. Ini bertujuan untuk menciptakan kondusivitas menjelang perayaan Natal tahun 2022 dan Tahun Baru 2023," pungkasnya.