Medan (ANTARA) - Ada 48 sekolah baik SD maupun SMP berstatus negeri dan swasta di Kota Medan, Sumatera Utara, menerima predikat Adiwiyata menjadi bukti bahwa sekolah di Kota Medan ramah anak.
"Tidak hanya menciptakan ruang kelas aman dan nyaman bagi kegiatan belajar. Tapi, juga sarana prasana di lingkungan sekolah jadi perhatian," ucap Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Laksamana Putra Siregar di Medan, Senin (7/11).
Predikat Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) itu, lanjut dia, sesuai instruksi Wali Kota Medan Bobby Nasution kepada kepala Dinas Pendidikan Kota Medan dan jajarannya.
Instruksi itu diberikan Bobby usai meninjau salah satu sekolah di Jalan Brigjend Katamso Medan dengan toilet dan UKS terkesan tidak diperhatikan, cuma sekedar melengkapi sarana.
Wali kota tidak menginginkan kondisi toilet dalam keadaan kotor, dan tidak ada air. Begitu juga ruang UKS diisi obat sudah kedaluwarsa karena sangat membahayakan, dan tempat tidur yang tidak nyaman.
Instruksi ini disambut dengan gerak cepat jajaran Dinas Pendidikan Kota Medan untuk mengevaluasi, dan pembenahan dengan memanggil kepala sekolah masing-masing guna melakukan perbaikan.
"Mengingat sarana dan prasana sekolah sangat dibutuhkan siswa. Kejadian sebelumnya menjadi momentum untuk melakukan perbaikan," ungkap Laksamana.
Terbukti beberapa sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Medan menjelma menjadi sekolah ramah anak.
Hal ini, tegas dia, menjadi pembuktian selama ada kemauan dan kolaborasi yang dibangun, maka apa yang diinginkan bisa didapat.
"Kami terus melaksanakan instruksi diberikan pak wali dalam memajukan dunia pendidikan di Kota Medan. Selain itu, terus membangun kolaborasi agar apa yang diharapkan tercapai," tutur Laksamana.