Medan (ANTARA) - Sebagai bentuk berempati kepada Marliana Sihotang alias Butet (58), puluhan wartawan di Kota Medan, Sumatera Utara, menggelar aksi galang dana Rp.2000/orang bagi wanita berusia 58 tahun yang berprofesi tukang parkir di Jalan Raden Saleh, Medan itu.
Penasihat koordinator wartawan DPRD Kota Medan, Rifki Warisan, mengatakan apa yang dialami Butet ini tidak seharusnya terjadi karena sesuai Perda Kota Medan No.1/2017 perubahan atas Perda Kota Medan No.10/2011 tentang Pajak Parkir menyebutkan tarif parkir roda empat sebesar Rp3.000 sekali parkir.
"Benar bahwa di perda ada penetapan tarif Rp3.000 itu. Tapi kalau parkirnya dari pagi sampai sore, saya pikir sangat wajar kalau pemilik mobil membayar lebih. Katakanlah Rp5.000 seperti diharapkan Kak Butet. Memang bukan aturan tertulis, tapi itulah asas kewajaran," ujar Rifki di Medan, Kamis (13/10).
Sebab, lanjut dia, dengan parkirnya mobil seharian penuh itu mengakibatkan potensi Butet mendapatkan kendaraan parkir lebih banyak menjadi sirna. Alhasil, pendapatan Marliana pada hari itu akan berkurang.
"Sementara parkir itu adalah mata pencahariannya untuk menafkahi keluarga. Sangat kita sayangkan kalau hal seperti ini pun harus diviralkan di media sosial," terangnya.
Oleh karena itu, Rifki menjelaskan, kalangan jurnalis berinisiatif untuk menggalang dana bagi Butet murni sebagai empati bagi pahlawan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Medan.
"Teman-teman wartawan di DPRD Medan sepakat menggalang dana untuk Kak Butet ini. Semoga beliau tetap semangat bekerja di usia yang tidak lagi muda. Beliau merupakan salah satu dari sekian banyak pahlawan PAD," katanya.
Pendapat senada dengan Rifki Warisan diungkapkan wartawan DPRD Kota Medan, Sumuang Nababan yang juga mengaku sangat menyayangkan peristiwa viralnya Marliana Sihotang di media sosial.
"Bijaklah bermedia sosial. Tidak semua harus diviralkan, apalagi masyarakat kecil yang hanya mencari sesuap nasi," tegasnya.
Sumuang juga memuji sikap Butet yang mau meminta maaf kepada masyarakat Kota Medan melalui media sosial, walau apa yang dilakukannya masih dalam batas kewajaran.
"Sikap Kak Butet berbesar hati meminta maaf ini, membuat rekan-rekan jurnalis berempati. Mulai hari ini, kami wartawan DPRD Medan menggalang dana untuk Butet. Kami juga mengajak wartawan lainnya di Medan melakukan langkah yang sama," tuturnya.