Tapanuli Selatan (ANTARA) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tapanuli Selatan (Tapsel) menyatakan beban tugas yang tidak mencukupi menjadi kendala sejumlah guru di kabupaten itu sulit menggapai sertifikasi.
"Beberapa guru di sekolah yang beban tugasnya tidak cukup 24 jam pelajaran per minggu sehingga syarat untuk sertifikasi nya tak terpenuhi," Kata Ketua PGRI Tapsel, Untung P. Harahap, MPd., Rabu.
Kendala beban tugas itu bisa terjawab apabila Pemkab Tapsel melakukan pemerataan guru agar semua guru sertifikasi terpenuhi beban kerjanya.
"Sudah seharusnya Pemkab Tapsel melakukan pemerataan guru agar semua guru sertifikasi di daerah ini dapat memenuhi beban kerjanya," harapnya.
Secara umum, menurut Untung sertifikasi guru sangat lah banyak membawa manfaat dalam rangka peningkatan mutu guru itu sendiri.
"Manfaat sertifikasi banyak sudah guru-guru di Tapsel yang sudah Strata dua (S2), Mengikuti pendidikan kilat. Workshop baik offline maupun online," ujarnya.
Sehingga dengan mengikuti hal itu potensi, inovasi serta mutu para guru sertifikasi semakin dapat berkembang yang otomatis mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah.
"Guru-guru yang bermutu diyakini akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas murid di sekolah," sebut Untung.
Dinas Pendidikan Tapsel juga diharap terus membangun kerjasama dengan organisasi dan media pendidikan semisal PGRI, Lepnesia serta kolaborasi dengan media pendidikan nasional.
"Pun program pemerintah terkait sertifikasi guru di Tapsel aman dan lancar hingga saat ini karena setiap triwulan dana sertifikasi masuk ke rekening si penerima tepat waktu, namun dinas pendidikan harus terus membangun komunikasi aktif dengan seluruh pemangku kepentingan," harapnya.
PGRI Tapsel: Beban tugas tidak mencukupi kendala sertifikasi guru tak terpenuhi
Rabu, 5 Oktober 2022 11:11 WIB 1611