Tapanuli Utara (ANTARA) - Kementerian Sosial RI memberikan bantuan bagi korban bencana gempa bumi di Tapanuli Utara senilai total Rp3 miliar lebih, dengan rincian bantuan logistik tanggap darurat sebesar Rp2.430.499.670, santunan bagi ahli waris korban meninggal dan santunan bagi korban luka dan bahan kontak LDP sejumlah Rp51.640.000, lumbung sosial untuk empat kecamatan sebesar Rp500.803.800, serta pemenuhan kebutuhan dasar kebakaran senilai Rp50.000.000.
"Pemberian bantuan ini merupakan respon langsung dari ibu Mensos Tri Rismaharani setelah mengetahui gempa bumi yang terjadi di Tapanuli Utara," ujar Direktur Perlindungan Sosial Bencana Alam Kemensos RI Iyan Kusmadiana, saat penyerahan bantuan secara simbolik di Rumah Dinas Bupati Taput, Selasa (4/10).
Disebutkan, nilai santunan untuk ahli waris korban meninggal dalam bencana gempa bumi sebesar Rp.15 juta, sementara santunan untuk luka berat senilai Rp.5 juta dan bagi korban luka ringan sejumlah Rp.2 juta.
"Kemensos RI juga telah membangun lumbung sosial di empat kecamatan terdampak gempa, dan mendirikan tenda besar di RSUD Tarutung, juga tenda kecil dan makanan siap saji," terang Iyan.
Selain itu, kata Iyan, Menteri Sosial juga memberikan bantuan sembako bagi 18 keluarga pemilik kios terbakar sesaat setelah guncangan gempa bumi menggetarkan bumi Tapanuli Utara.
Iyan juga memberikan bingkisan berupa mainan bagi anak-anak yang mengalami traumatis akibat gempa bumi .
Pada kesempatan itu, Bupati Nikson Nababan sangat mengapresiasi bantuan santunan yang disampaikan Kemensos RI.
"Kepedulian Bu Mensos Risma kepada kita begitu besar untuk membantu masyarakat Taput terdampak gempa. Bantuan ini harus dipergunakan sebaik-baiknya," sebutnya.
"Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi saya selaku bupati. Karena daerah kita rawan gempa, Taput sudah harus ada 'buffer stock'," paparnya.
Menurut Kadis Sosial Taput, Bahal Simanjuntak menjelaskan, penerima bantuan berupa santunan dari Kemensos berjumlah 11 orang, yakni keluarga ahli waris Leo Sihombing untuk korban meninggal dunia dalam peristiwa bencana gempa bumi.
Juga santunan korban luka berat atas nama, Chandra AP (24) warga Desa Sidagal masih dirawat di RSUD Tarutung, Elisabeth Sihombing (18), warga Sitolu oppu Kecamatan Pahae Jae. Febrian Manalu (21), warga Tarutung, serta Proklamasi Panti Hutabarat warga Desa Hapoltahan Kecamatan Tarutung.
Juga santunan untuk korba luka ringan atas nama, Indah Lumbantobing (12) warga Tarutung, Linda (42) warga Tarutung, Rosma Hutabarat (47) warga Tarutung, Ruslan Simanjuntak (65), Pola Simanjuntak (35) warga Sipoholon dan Stevanus Sitinjak (14) warga Sipoholon.