Medan (ANTARA) - PT Angkasa Pura Aviasi selaku pengelola Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumut, membagikan 1.000 paket bantuan bahan pokok bagi masyarakat terdampak kenaikan harga BBM.
"Kita menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan berupa pembagian 1.000 paket bahan pokok bagi warga sekitar bandara," ucap Dirut PT Utama Angkasa Aviasi, Achmad Rifai di Deli Serdang, Kamis.
Paket bahan pokok tersebut, katanya, berisi beras dan minyak goreng. Selain itu, juga memberikan bantuan 200 paket peralatan sekolah bagi siswa SD yang terdiri atas tas, alat tulis dan masker.
Selain itu, pihaknya juga menggelar pemeriksaan kesehatan dan pengobatan kepada masyarakat sekitar bandara, pelatihan keterampilan, pameran UMKM, budaya daerah dan peletakan bantu pertama pengembangan pusat komunitas.
"Kegiatan ini berlangsung dua hari, dimulai hari ini sampai Jumat (30/9). PT Angkasa Pura Aviasi memiliki kewajiban tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar," tutur dia.
Baca juga: Kapasitas terminal Bandara Kualanamu ditingkatkan untuk kenyamanan
Ia mengatakan komitmen peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan merupakan salah satu kunci bagi keberlanjutan bisnis kebandarudaraan, khususnya PT Angkasa Pura Aviasi.
"Selain berkontribusi mewujudkan konektivitas udara melalui pengembangan infrastruktur di Kualanamu, kami juga memberikan sumbangsih peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan," ungkapnya.
Sedangkan program bina lingkungan telah dilaksanakan PT Utama Angkasa Aviasi, yakni bantuan kesehatan, pendidikan, pelatihan pembangunan, renovasi sarana pendidikan, dan bantuan sarana umum.
Dalam menjalankan bisnis berkelanjutan, ujarnya, pihaknya senantiasa mengantisipasi potensi dampak yang akan ditimbulkan, baik terhadap lingkungan sosial maupun lingkungan alam.
"Kami berupaya memperhatikan dan memenuhi kepentingan maupun pemangku kepentingan perusahaan. Melalui program-program pembangunan berkelanjutan," ujarnya.