Tapanuli Utara (ANTARA) - Direktur Akademi Keperawatan Tapanuli Utara, Nurlela M Nababan bersama Sabungan Parapat
selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Perawat Tapanuli Utara berharap, kunjungan Tim Kantor Staf Kepresidenan dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi memberikan dampak positif bagi peningkatan pembangunan Sumber Daya Manusia di Tapanuli Utara, utamanya penambahan kuota penerima manfaat Kartu Indonesia Pintar bagi mahasiswa Akper Taput.
"Saya dan seluruh civitas akademika Akper Taput sangat bangga, dan berterima kasih kepada Presiden RI, atas bantuan dan perhatiannya serta perkenannya memberikan tugas kepada Pak Abetnego Tarigan, Deputi KSP dan tim beserta Pak Muni Ika dan tim dari Kemendikbudristek, juga kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi wilayah 1 Sumut, Irawan Sukma untuk mengunjungi Kampus Akper Pemkab Taput," sebut Sabungan Parapat di Tarutung, Jumat (2/9) terkait kunjungan Tim KSP, baru baru ini.
Kunjungan Tim KSP dipimpin Abetnego Panca Putra Tarigan selaku Deputi Pembangunan Manusia KSP, Agung Hardjono sebagai Tenaga Ahli Utama Bidang Pembangunan Manusia KSP, Tri Santoso Tenaga Ahli Madya KSP, dan
Tim Kemdikbudristek yang terdiri atas Muni Ika, Christiawan Adi Nugroho, Yanuar Jatnika, Arif Satria Negara, serta Irawan da Iwanuddin dari LLDikti.
Disebutkan, dalam kunjungannya, Abetnego Tarigan dan Muni Ika memberikan semangat, motivasi kepada pengelola Akper Taput sebagai penyelenggara pendidikan dalam upaya mencerdaskan masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.
"Kita diminta untuk selalu berupaya inovatif dan kreatif serta mengikuti perkembangan jaman khususnya di bidang IT dan teknologi," jelasnya.
Demikian halnya, program pemerintahan Jokowi yang sangat konsern dan berkomitmen untuk terus berupaya memajukan pendidikan, menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berintegritas dan professional, memiliki daya saing, siap kerja, dan siap membuka lapangan kerja, turut ditekankan oleh tim.
"Selama ini kita banyak dibantu, dibimbing dan dibina Bupati Taput Nikson Nababan, sehingga dengan kunjungan Tim KSP dan LLDikti, perhatian dan bantuan pemerintah kepada kami, baik Pemkab maupun Pusat, semakin terasa," ujar Sabungan.
Sabungan juga memohon kepada Jokowi untuk membantu pembenahan yayasan, mulai dari kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan, seperti pembangunan kampus baru, asrama (Rusunawa), pembinaan dan pengembangan SDM pendidik yang profesional, serta penambahan kuota penerima manfaat KIP.
Pada kesempatan itu, Direktur Akademi Keperawatan Tapanuli Utara, Nurlela M Nababan juga memaparkan kondisi terkini Akper Taput yang pada tahun ajaran 2022/2023, telah menerima 140 mahasiswa baru yang akan digembleng menjadi perawat-perawat handal yang mampu memberikan pelayanan medis terbaik bagi masyarakat.
Jumlah mahasiswa yang diterima pada tahun ajaran terbaru kali ini mengalami peningkatan signifikan dari total sebanyak 74 mahasiwa pada tahun ajaran sebelumnya yang merupakan langkah konkret yayasan dalam menyikapi tingginya antusiasme masyarakat untuk menitipkan generasi muda Taput dalam mengeyam pendidikan keperawatan.
"Harapan kita, seiring bertambahnya jumlah mahasiswa yang diterima, yakni dari 74 mahasiswa menjadi 140, kuota penerima KIP juga berbanding lurus," kata Nurlela.
Menurutnya, saat kondisi jumlah mahasiwa hanya sebanyak 74 orang, kuota penerima KIP sudah direalisasikan sebanyak 20 orang.
Sehingga, dengan bertambahnya jumlah mahasiswa menjadi 140 orang, maka kuota penerima KIP diharapkan sedikitnya menjadi 30 orang demi mengakomodir cita-cita, mimpi, dan harapan para mahasiswa yang mayoritas memiliki latar belakang keluarga menengah ke bawah.
"Bagaimana para mahasiswa berprestasi dan butuh dukungan pembiayaan dalam proses perkuliahannya menjadi penerima KIP demi peningkatan SDM bidang keperawatan di Indonesia, khususnya di Taput," urainya.
Selama ini, kata Nurlela, berbagai kemudahan dalam proses pembiayaan perkuliahan bagi mahasiswa juga telah diterapkan Akper Taput melalui sistem dispensasi pembayaran.
Sisi prestasi mahasiswa lulusan Akper Taput dinilai tak perlu diragukan, sebab selain mampu lulus 100 persen dalam uji kompetensi keperawatan, presentasi nilai serapan kerja alumni juga 100 persen mampu bekerja di berbagai institusi pelayanan medis di luar negeri, seperti di Jerman, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia, serta di dalam negeri, semisal di wilayah timur Indonesia, dan tentunya bekerja di instansi pelayanan medis di wilayah Sumatera Utara.