Padang Sidempuan (ANTARA) - Kementerian Sosial memberikan jatah kampung siaga bencana (KSB) dua desa kepada Kota Padang Sidempuan guna mengantisipasi potensi bencana di sejumlah daerah.
Berdasarkan data dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (Dit PKSBA) hingga Desember 2021 menyebutkan KSB sudah tersebar di 34 Provinsi.
“Hingga Desember 2021 total terdapat 854 KSB yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia, ” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PKSB Iyan Kusmadiana, Senin (8/8) di Padang Sidempuan.
"Ada Desa Simatohir dan Desa Rimba Soping, dimana Desa Simatohir sebagai Kampung Siaga Bencana Utama dan Desa Rimba Soping sebagai desa pengembangan," ungkapnya.
Untuk mendukung penanganan bencana alam tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini menginstruksikan kepada semua jajaran Kemensos untuk mendirikan lumbung sosial di titik-titik rawan bencana dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan para pemangku kepentingan lainnya.
Kehadiran KSB juga dimaksudkan untuk memetakan sumber daya alam, Sumber Daya Manusia (SDM), dan infrastruktur yang dapat digunakan sebagai pendukung saat situasi terjadi bencana alam.
Semisal di Kota Padang Sidempuan, dengan topografi sebagian wilayahnya perbukitan itu menyimpan potensi bencana alam seperti longsor yang harus diwaspadai dan perlu ada kesiapsiagaan dari masyarakat sekitar akan ancaman bencana tanah longsor.
Sementara itu Kadis Sosial Padang Sidempuan Jupri Nasution pada laporannya menyampaikan bahwa pada kegiatan Sosialisasi - pelatihan dan simulasi kampung siaga bencana ini akan diikiuti oleh 250 orang dari desa Simatohir dan desa Rimba Soping, dimana Desa Simatohir sebagai Kampung Siaga Bencana Utama dan Desa Rimba Soping sebagai desa pengembangan.
"Saya berharap semoga pengukuhan Kampung Siaga Bencana (KSB) ini dapat berjalan dengan lancar," tutup Jupri.
Di waktu yang sama anggota DPR RI komisi 8 H. Iskan Qolba Lubis menyampaikan bahwa salah satu tugas DPR RI adalah memperjuangkan kebutuhan masyarakat sesuai amanat UUD. Tahun ini ada perubahan di Kemensos yang intinya fungsi kebencanaan anggarannya ada di Kemensos. Ini membuktikan bahwa pemerintah melihat ada tangan- tangan pemerintah yanag berjalan di daerah seperti Tagana dan lainnya.
Kita (DPR RI ) sedang merusukan UUD untuk penanganan bencana yg mana kedepan bencana akan berbasis asuransi utk mempermudah pemberian tali asih, tuturnya.
Sesungguhnya bencana yg nyata bagi kita sekarang ini adalah bahaya narkoba. Saya khawatir bagaimana bangsa kita untuk mewarisi jika generasi muda kita terpapar narkoba, tambahnya.
Kemudian Wakil Wali Kota Padang Sidempuan Ir. H. Arwin Siregar pada sambutannya mengucapkan Selamat datang kepada anggota DPR RI Iskan Qolba dan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PKSB Iyan Kusmadiana beserta rombongan.
Menurut Arwin pembentukan KSB merupakan salah satu model pendekatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat untuk merubah pola pikir dan pola tindak masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Perubahan paradigma penanggulangan bencana yang biasanya hanya berorientasi pada penanggulangan kedaruratan bencana perlu dirubah menjadi berorientasi pada mitigasi dan kesiapan.
Beliau berharap strategi penanggulangan bencana di kota Padang Sidempuan dapat dirumuskan sesuai arahan praktisi Kemensos sehingga meningkatkan sinergitas elemen antar masyarakat.