Medan (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memaksimalkan peran politeknik pembangunan pertanian (polbangtan) untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) pertanian berkualitas. Sebagai lembaga pendidikan vokasi, Polbangtan Kementan mengolaborasi teori dan praktik.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pendidikan vokasi harus bisa menciptakan generasi milenial yang memiliki karakter petarung, tidak mudah menyerah, dan berjiwa tangguh.
“Pandemi Covid-19 adalah medan tempur bagi generasi milenial pertanian. Sektor pertanian menjadi ujung tombak dalam ketahanan pangan. Petani dan penyuluh adalah garda terdepan Indonesia mengantisipasi virus Corona, seperti halnya tenaga medis,” ungkapnya. “Pangan bukan cuma soal perut, tapi juga penentu stabilitas nasional,” tandas Mentan.
Menurut SYL, ada empat faktor penentu keberhasilan pendidikan vokasi. Pertama, karakter yang tidak mudah menyerah dan memiliki jiwa yang tangguh. Kedua, kompetensi. Polbangtan dan SMK Pembangunan Pertanian harus menciptakan generasi milenial yang mampu bekerja sama dengan orang lain.
Ketiga, memiliki sifat kritis pada diri sendiri, lingkungan, dan semua masalah yang dihadapi. Namun tetap sejalan dengan jiwa kebangsaan. Keempat, berpikir kreatif dan inovatif dengan meningkatkan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar, dan sarana prasarana melalui dunia digital.
Mentan mengatakan bahwa mahasiswa Polbangtan turut bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa Indonesia. Ia menyebut mahasiswa Polbangtan telah berada di jalur yang tepat, menjadi bagian dari penjaga ketahanan pangan dunia.
“Tantangan krisis pangan dunia mesti dihadapi dengan cara yang luar biasa, bukan dengan strategi lama. Strategi pertanian harus beradaptasi dengan tuntutan masa sekarang.Pertanian menentukan hidup matinya dunia. Kuat dan kokohnya Indonesia karena sektor pertanian," tambahnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menungkapkan hal serupa.
“Sebagai sektor yang mampu terus tumbuh saat pandemi, pertanian harus menjadi yang terdepan untuk memulihkan ekonomi. Termasuk dalam hal menjaga ketahanan pangan, untuk itu dibutuhkan peran semua pihak tak terkecuali para mahasiswa,” kata Dedi.
Berkesempatan hadir di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan (26/07), Bupati Dairi , Eddy Keleng Ate Berutu memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa. Kuliah umum sangat diperlukan untuk memberi ruang pengembangan akademis mahasiswa.
Eddy memaparkan materi tentang mengembalikan kejayaan kopi Sidikalang. Ia menjelaskan nilai tambah ekonomi masyarakat Dairi berasal dari pertanian sebab sekitar 60% masyarakat Dairi adalah petani. Adapun mewujudkan Dairi unggul yang menyejahterakan masyarakat dalam harmoni keberagaman merupakan misi yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Dairi.
Eddy mengungkapkan salah satu programnya, yakni Agri Unggul yang difokuskan pada kopi dan jagung. Ia berharap program tersebut bisa mendorong kesejahteraan masyarakat.
"Keunggulan kopi Sidikalang sudah tersohor ke seluruh dunia, yang membuat harganya di tingkat dunia selalu tinggi. Dari data yang diperoleh, kopi arabika bertumbuh di mana tahun 2021 produksinya mencapai 13.025,97 ton. Kami komit untuk mengembalikan kejayaan kopi Sidikalang dengan menanam kopi yang baru di lahan seluas 5 ribu hektar. Sudah tertanam di beberapa lokasi, untuk tahun 2022 akan kami lakukan penanaman 2 juta batang kopi yang baru," ucapnya.
Eddy lanjut mengatakan program lainnya, yaitu menghadirkan KUR Klaster khususnya untuk kopi dan jagung. Ia mengatakan permasalahan yang dihadapi para petani, seperti mendapatkan bibit yang bagus, kepastian modal, serta kepastian pupuk, dapat terbantu berkat kehadiran KUR klaster. KUR Klaster ini, lanjut Eddy, telah berjalan untuk beberapa daerah di Dairi dan disambut dengan baik oleh para petani.
Masih berkaitan dengan kopi, Pemerintah Kabupaten Dairi juga mengangkat citra petani kopi melalui Women 20 (W20) yang dibuat dalam sebuah buku berjudul 'My Dear Dairi'. Diketahui beberapa waktu lalu, buku itu telah diserahkan kepada delegasi W20 di Parapat.
"Kita angkat petani kopi karena ada cerita yang akan dikabarkan ke seluruh dunia. Bagaimana cara menanamnya hingga proses panennya. Kita berharap para pembeli bisa membeli kopi mereka dengan harga premium dan hasilnya kita berikan kepada petani tersebut," tutup Eddy.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini mengatakan dari tahun 2018-2021, sebanyak 24 dari 750 orang mahasiswa aktif memperoleh beasiswa penuh dari kementerian.
Sedangkan untuk alumni dari Dairi, lanjutnya, sebanyak 21 orang dari tahun 2020-2021 diberdayakan oleh Bupati Dairi guna mendukung programnya, khususnya program Kementerian Pertanian.
"Jurusan penyuluhan sudah kami latih dan sudah kami berikan sertifikat. Dengan kompetensi yang sudah kami siapkan, kami mohon Pak Bupati memperhatikan para alumni kami sehingga mereka bisa memberikan sumbangsihnya kepada negara dan daerahnya," kata Yuliana.
Di akhir acara dilakukan penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi dengan Politeknik Pembangunan Pertanian Medan terkait dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilakukan oleh mahasiswa Polbangtan Medan.