Delegasi perhelatan internasional, Summit Women 20 (W20) dari sejumlah negara disela kegiatannya berkesempatan berburu produk-produk Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal yang di pamerkan di Hotel Niagara, tepian Danau Toba, Sumatera Utara. (ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus)
Medan (ANTARA) -
Delegasi perhelatan internasional, Summit Women 20 (W20) dari sejumlah negara di sela kegiatan mereka berkesempatan berburu produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal yang dipamerkan di Hotel Niagara, tepian Danau Toba, Sumatera Utara.
Pantauan di lokasi, Kamis, para delegasi W20 terlihat begitu antusias saat mencoba berbagai produk fesyen kain ulos dan turunnya serta berbagai kuliner khas masyarakat setempat yang dipamerkan di ajang tersebut.
Sri Dewi, salah satu pelaku UMKM mengaku bangga karena produk-produk olahan tangannya, seperti tas bermotif ulos dan topi ulos ragi hotang banyak dibeli oleh para delegasi W20.
"Kemarin kami stok 50 buah untuk topi bermotif ulos, sekarang sisa dua buah," ujarnya.
Ia berharap melalui kegiatan W20 Summit ini bisa mempromosikan produk-produk UMKM lokal khas Danau Toba lebih mendunia sehingga dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi COVID-19.
"Harapannya produk-produk khas kita bisa lebih dikenal oleh dunia," ujarnya.
Chair of W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi menyebutkan, W20 adalah engagement group dalam forum G20 yang mewakili suara perempuan.
Isu yang diangkat antara lain kesetaraan gender di ruang publik, kesehatan, pemberdayaan ekonomi perempuan, serta pertahanan terhadap perempuan disabilitas dan perempuan pedesaan.
“Di bawah koordinasi W20, Indonesia dalam forum G20 membawa isu penting mengenai peran perempuan, khususnya di masa krisis pandemi, ekonomi, dan perubahan iklim,”ujar Adriani Uli Silalahi.
W20 Summit di Danau Toba mendatangkan para delegasi dari sejumlah negara untuk memutuskan hal apa yang akan diajukan W20 untuk deklarasi di G20 pada Desember 2022.
“Isu prioritas W20 antara lain diskriminasi dan kesetaraan gender, inklusi ekonomi, perempuan marginal dan kesehatan,” ucapnya.
Peserta pertemuan sebanyak 56 orang dari India, Australia, Indonesia, Uni Eropa, Rusia, Italia, Singapura, Jepang, Prancis, Korea Selatan, Turki, Afrika Selatan, Argentina, Jerman, AS, dan Swedia.