Medan (ANTARA) - Produsen produk olahan susu (dairy), Yili Indonesia Dairy, kembali melanjutkan dukungannya untuk kesuksesan Indonesia dalam menggelar Pertemuan Sherpa G20 ke-4, yang digelar di Bali pada 11-14 November 2022.
Dukungan Yili Indonesia yang dilakukan sejak pertemuan Sherpa ke-2 di Labuan Bajo dan Sherpa ke-3 di Yogyakarta ini diantaranya dengan menyajikan produk olahan susu hasil karya anak negeri dengan kualitas terbaik untuk delegasi negara dan organisasi internasional yang menghadiri pertemuan ini.
Pertemuan Sherpa G20 digelar untuk menghasilkan rancangan kesepakatan deklarasi yang berisikan substansi pembahasan prioritas Presidensi G20 Indonesia yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital dan transisi energi.
Selain itu, deklarasi ini juga mengangkat persoalan ketahanan pangan yang saat ini tengah menjadi isu global.
“Setelah mendukung kesuksesan Pemerintah Indonesia dalam menggelar pertemuan Sherpa Meeting Ke-2 di Labuan Bajo dan Sherpa Meeting Ke-3 di Yogyakarta, kami ingin kembali menjadi bagian kesuksesan Indonesia pada pertemuan di Bali ini. Sebagai perusahaan global yang beroperasi di Indonesia, kami ingin turut menjadi bagian dalam mewujudkan pemulihan kondisi pasca pandemi sebagaimana tema yang diusung yaitu “Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat,” tutur Perwakilan Manajemen Yili Grup sekaligus Presiden Direktur Yili Indonesia Dairy, Yu Miao.
Raden Edi Prio Pambudi, Co-Sherpa G20 Indonesia mengapresiasi peran serta Yili Indonesia dalam menyukseskan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia. Edi berharap ke depannya Yili Indonesia dapat terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih kuat.
“Peran Yili Indonesia ini menjadi contoh kolaborasi antara Pemerintah, swasta dan pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan dan kesuksesan Indonesia sebagai Presidensi G20. Kami berharap Yili Indonesia dapat membantu dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih kuat,” tutur Co-Sherpa G20 Indonesia, Raden Edi Prio Pambudi.
Yili Indonesia telah menunjukkan komitmen dukungannya tersebut melalui berbagai upaya strategis berkelanjutan, diantaranya pengembangan kuliner lokal Indonesia ke kancah internasional melalui menu Manggarian Joy Mochi Ice Cream yang berbahan dasar Roti Kompyang, roti khas Labuan Bajo.
Selain itu, sebagai perusahaan yang membangun dan mengoperasikan pabrik es krim terbesar di Indonesia, perseroan juga berkontribusi dalam pengembangan sektor hulu industri diantaranya melalui pemberdayaan para peternak sapi perah di Sleman-Yogyakarta.
Sebagai perusahaan yang bergerak di industri pengolahan susu dengan investasi jumbo sebesar Rp 2 triliun, Yili Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mendukung peternak sapi perah dan peningkatan produksi susu di Indonesia.
Perseroan juga telah bekerja sama dengan banyak penyedia susu lokal di Indonesia serta selalu berkomitmen terhadap kualitas produk-produknya sesuai dengan standar keamanan pangan nasional dan internasional.
Kemampuan perusahaan dalam membangun kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha di berbagai sektor secara berkelanjutan ini menjadi salah satu kunci Yili tetap tumbuh di masa pandemi.
Berdasarkan daftar “2022 Global Dairy Top 20”, yang diterbitkan Rabobank, bisnis Yili Group mencatat pertumbuhan sebesar 31,7%, mencapai USD 18,2 miliar, pada tahun 2021 lalu. Pertumbuhan bisnis tersebut adalah yang tertinggi dibanding 20 produsen olahan susu global, yang masuk dalam daftar tersebut.
Untuk mendukung kinerja positif Yili Group tersebut, Yili Indonesia akan terus meningkatkan penetrasi pasar produk-produk olahan susu ke sejumlah wilayah di Indonesia. Belum lama ini produsen es krim Joyday ini meluncurkan varian produk terbaru yaitu Joyday Champion Ball yang melengkapi 35 varian rasa es krim berkualitas terbaik yang telah disajikan untuk masyarakat Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih kuat diantaranya melalui peningkatan kapasitas produksi pabrik es krim kami di Indonesia, dengan menawarkan berbagai jenis rasa, serta tak menutup kemungkinan mengembangkan usaha ke berbagai macam produk olahan susu lainnya,” tutup Yu Miao.