Medan (ANTARA) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan terus mendorong mahasiswanya untuk mengembangkan kemampuan, salah satunya adalah pengolahan berbagai variasi produk turunan coklat.
"Upaya tersebut dilakukan agar mahasiswa Polbangtan Medan nantinya mampu dan andal setelah lulus kelak menjadi job creator maupun job seeker," kata Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini di Medan, Rabu.
Ia mengatakan, salah satu perhatian pihaknya adalah pengembangan produk hilir komoditas pertanian seperti produk kakao.
Melalui mata kuliah Teknologi Kreatif Produk dan Limbah Perkebunan yang diampu oleh dosen Mawar Indah P didampingi asisten dosen Retmono Agung Winarno dan Putri Catur Rahayu, mahasiswa melakukan pengolahan produk-produk turunan coklat yang bernilai tinggi seperti permen coklat, bubuk coklat, pasta coklat dan lemak coklat.
"Pembuatan produk coklat dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Polbangtan Medan. Prosesnya dimulai dari pemilihan buah kakao yang matang sempurna dan mempunyai fisik yang baik," katanya.
Buah kakao yang baik, ditandai warna kulit buah kakao berwarna kuning tua pada seluruh permukaan buah dan tidak ada hama pada buahnya. Buah kemudian dilakukan pengupasan untuk diambil bijinya.
Selanjutnya biji kakao dilakukan fermentasi tertutup dalam boks fermentasi dan dilakukan pengeringan hingga diperoleh kadar air biji kakao kering (BKK) sekitar 7 persen hingga 8 persen.
Biji kakao kering tersebut kemudian dilakukan penyangraian dengan alat sangrai biji pada suhu 150 derajat celcius selama 15 menit hingga diperoleh biji sangrai.
Biji yang sudah disangrai selanjutnya dikupas kulit bijinya sehingga didapat biji kakao bersih. Biji kakao bersih selanjutnya dilakukan pemastaan sehingga didapat pasta coklat.
Dari pasta coklat ini bisa dijadikan beberapa produk turunan coklat, bisa dicampur dengan susu dan gula untuk dijadikan permen coklat atau dilakukan pengempaan untuk menghasilkan lemak coklat yang mempunyai nilai ekonomis sangat tinggi.
"Kegiatan pengolahan produk kreatif coklat ini diharapkan dapat memacu bagi mahasiswa untuk menangkap peluang yang ada dari produk-produk hasil perkebunan," katanya.
Menurutnya, mahasiswa Polbangtan Medan sebagai generasi millenial harus dituntut kreatif dalam membuat produk yang mempunyai nilai tambah ekonomis yang tinggi, pandai dalam melihat dan memanfaatkan peluang yang ada, serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa enterpreneur, melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar para lulusan sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru," katanya.