Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau infrastruktur Jalan Nasional Lingkar Nias dan Jembatan Idano Sibolou di Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, setelah meninjau sarana prasarana di Kabupaten Nias Utara, Rabu.
Menurut keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden diterima di Jakarta, pembangunan infrastruktur konektivitas di Pulau Nias bertujuan untuk membuka keterisolasian wilayah barat dan utara Nias, dan mengurangi kemiskinan ekstrem.
Sejumlah kabupaten di Pulau Nias ditetapkan sebagai daerah tertinggal sesuai Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 dan juga tergolong daerah dengan kemiskinan ekstrem.
Untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem, pemerintah kemudian menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Pembangunan infrastruktur ini merupakan salah satu upaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendukung hal tersebut.
Saat meninjau infrastruktur di Nias Barat, Presiden Jokowi menerima penjelasan dari Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara, Brawijaya.
Menurut Brawijaya, pihaknya akan membangun jalan sepanjang 24 kilometer pada 2023. Jalan tersebut merupakan bagian dari Jalan Lingkar Nias yang menghubungkan kota dan kabupaten di Pulau Nias.
"Selain itu, kita juga akan melakukan penanganan dari Kota Gunungsitoli menuju ke Nias Barat, Lahomi menuju ke Sirombu. Ini adalah jalan provinsi sebetulnya, pemutihan," katanya.
Sementara itu, Jembatan Idano Sibolou yang memiliki panjang 50 meter telah selesai dibangun pada 2021. Jembatan tersebut dibangun dengan anggaran Rp13,74 miliar.
Baca juga: Presiden Jokowi serahkan bantuan ke pedagang di Pasar Alasa Nias
Sementara itu di Kabupaten Nias Utara, Presiden meninjau proyek peningkatan struktur jalan Laehuwa-Ombolata-Tumula-Faekhuna’a.
Pekerjaan peningkatan struktur jalan Laehuwa-Ombulata-Tumula-Faekhuna’a di tahun 2022 dilaksanakan dengan anggaran Rp32,36 miliar. Ruas tersebut merupakan jalan sirip yang menghubungkan Lingkar Barat dan Lingkar Timur Nias, tepatnya dari Nias Utara menuju Kota Gunung Sitoli di Pulau Nias.
Presiden berharap, peningkatan struktur jalan tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Pulau Nias, sehingga komoditas daerah seperti kelapa dan ikan dapat bersaing di pasaran. Selain itu, menurut Presiden, pembangunan jalan juga akan berdampak pada pariwisata di Pulau Nias.
“Termasuk juga untuk pariwisata karena di sini untuk surfing (selancar) sangat bagus dan sangat diminati,” kata Presiden.