Jakarta (ANTARA) - Orang tua ternyata perlu menantang anak dalam mengerjakan tugas atau tanggung jawabnya agar sisi eksploratif dan kemandirian sanga buah hati bisa terasah dengan optimal.
Kerap kali ketika anak memiliki tugas atau tanggung jawab yang perlu dikerjakannya, orang tua menjadi tidak sabar dan akhirnya secara tidak sadar terlibat mengerjakan tugas si kecil yang berujung pada anak ketergantungan.
"Kita harus bisa mengajarkan kepada anak- anak kita bahwa sebenarnya mereka itu harus bisa melakukan sesuatu sendiri. Itu cara mengajarkan kemandirian pada anak kita," kata Psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI) Ajeng Raviando dalam acara virtual,Sabtu.
Ajeng mencontohkan misalnya ketika anak membuat pekerjaan rumah dan meminta orang tuanya membantu mengerjakan PR, maka orang tua bisa meminta anak mengerjakan terlebih dahulu beberapa soal yang menurutnya bisa dikerjakan sendiri.
Berikan kata- kata yang mendukung anak bahwa ia mampu mengerjakan tugasnya sendiri tanpa orang tua harus langsung turun tangan dari awal pengerjaan tugas sekolahnya.
Orang tua tetap bisa membantu anak ketika anak sudah mencoba namun tidak dapat menemukan solusinya.
"Kerap kali orang tua itu enggak sabar, akhirnya yang ngerjain PR anaknya ya mamanya dan bukan anaknya. Jadi coba mulai terapkan hal seperti ini agar anak punya kemandirian buat mengerjakan tugasnya sendiri," ujar Ajeng.
Adapun manfaat terasah-nya sisi eksploratif bagi anak di antaranya dapat mendukung anak mendapatkan pengetahuan dan pembelajaran terbaik dari rasa ingin tahunya, membantu anak mengenal hal- hal baru yang sebelumnya tidak diketahuinya hingga dapat mendorong anak untuk lebih kreatif dalam mencari solusi.
Tentunya dengan sikap- sikap tersebut anak bisa mandiri di lingkungan yang lebih luas dan memiliki bekal saat harus berhadapan dengan masalah tanpa perlu didampingi orang tua.