Medan (ANTARA) - Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo, SE, MEc, menilai Wali Kota Medan Bobby Nasution mendorong penjualan produk sepatu dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal.
"Upaya dilakukan Wali Kota Medan agar pembelian produk UMKM melalui OPD atau ASN di lingkungan Pemkot Medan merupakan langkah strategis mendorong penjualan produk UMKM," kata Wahyu di Medan, Senin.
Otomatis berbagai OPD maupun ASN di lingkungan Pemkot Medan menjadi contoh bagi masyarakat untuk mendukung gerakan bangga produk dalam negeri yang diproduksi UMKM lokal..
Untuk diketahui, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengambil kebijakan menjadikan OPD di lingkungan Pemkot Medan sebagai pasar UMKM sepatu lokal di Kelurahan Binjai, Medan, Sabtu (12/3).
Data terakhir Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan menyebutkan, bahwa jumlah UMKM yang dibina Pemkot Medan sekitar 27.000 unit dari total 70.000 unit terdata.
"Salah satu permasalahan utama UMKM adalah pemasaran produk, meski mereka banyak ikuti pelatihan peningkatan produksi. Namun setelah barang diproduksi, masalah yang muncul bagaimana memasarkan produk," jelasnya.
Untuk itu, imbuh dia, Pemkot Medan perlu melakukan sinergitas antar OPD memasarkan produk UMKM, seperti merancang ajang seni dan budaya di kawasan wisata Kota Medan yang diintegrasikan penjualan produk UMKM.
Pihaknya juga menilai bahwa upaya mengarahkan UMKM terdaftar dalam e-Katalog Pemkot Medan sangat baik untuk memberikan kesempatan bagi UMKM mengisi kebutuhan barang dan jasa.
"Tentu kita harapkan menimbulkan persaingan sehat, dan menghilangkan praktek KKN dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkot Medan," ujar Wahyu yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan Anwar Syarif menyebutkan pelaku UMKM sepatu bisa memperoleh omzet hingga Rp2 miliar lebih.
Pihaknya sempat menanyakan harga sepatu yang dijual oleh pelaku UMKM lokal sekitar Rp200 ribu per pasang untuk jenis pantofel, baik pria maupun wanita dengan kualitas menengah.
"Kita kalikan jumlah ASN di Pemkot Medan mencapai 12 ribu orang lebih. Jadi apabila ditotal omzet yang mereka terima bisa mencapai Rp2 miliar lebih," katanya pula.