Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyebut pembangunan fasilitas persemaian atau nursery menjadi langkah awal yang penting rehabilitasi lahan kritis yang dicanangkan pemerintah.
"Memastikan bahwa dimulainya program penghijauan rehabilitasi lahan-lahan kritis, rehabilitasi lahan-lahan yang sering longsor, rehabilitasi lahan-lahan yang wilayahnya sering banjir itu betul-betul bisa kita mulai dari membangun nursery," kata Presiden Joko Widodo saat meninjau Persemaian Modern Rumpin di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menilik manfaat persemaian dalam meneliti kekayaan plasma nutfah di Tanah Air, Presiden menuturkan rencana membangun sekitar 30 fasilitas serupa di seluruh Indonesia sepanjang tahun ini.
Baca juga: Presiden Jokowi: Manfaatkan Masjid At-Thohir tingkatkan wawasan keislaman
"Di tahun 2022 kurang lebih 30 nursery seperti di nursery Rumpin ini bisa memproduksi kurang lebih 12 juta bibit tanaman, pohon, baik albasia, sengon, eukaliptus, manglid, jati, mahogany, semuanya ada," kata Presiden.
Presiden juga berharap pembangunan fasilitas persemaian tidak semata-mata menimbulkan manfaat dari aspek lingkungan, tetapi juga bisa membantu meningkatkan perekonomian.
"Sehingga, yang kita produksi ini betul-betul bisa mendapatkan manfaat ekonomi, baik bagi negara maupun masyarakat. Jadi, lingkungannya dapat, ekonominya juga dapat," ujar Presiden Jokowi.
Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan riset untuk mendukung pengembangan bibit-bibit unggul sesuai dengan karakteristiknya.
"Karena ini nanti diperlukan untuk mengatasi berbagai problem lingkungan dan kehutanan kita, dan setiap lokasi itu memiliki karakter dan memiliki kebutuhan yang berbeda," katanya.
Selain itu, Laksana menyebut bahwa BRIN akan melibatkan beberapa pihak untuk mendukung pengembangan pusat-pusat persemaian di Tanah Air.
"Kami akan mengerahkan, khususnya para periset dari life science dari ilmu hayati kami, juga yang dari eks Kementerian Pertanian dan KLHK untuk kembali mendukung riset yang bisa membantu pusat-pusat persemaian yang dikembangkan KLHK," ujar Presiden.lengkapi.
Hadir dalam peninjauan tersebut, antara lain Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Dewan Pengarah BRIN Bambang Kesowo.