Jakarta (ANTARA) - Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan agar bisnis berjalan lancar dan bertahan dan satu di antaranya menerapkan filosofi hidup ikigai, ungkap founder of OMG Consulting & Co-Founder of Inspigo, Yoris Sebastian.
Kata ikigai berasal dari bahasa Jepang untuk menjelaskan kesenangan dan makna kehidupan yang dapat diartikan sebagai alasan kita hidup, menjalani hidup mulai bangun pagi.
"Kalau tadinya saya hanya ada dua poin yakni happy dan economy, kalau di ikigai ini ada empat pertanyaan," ujar Yoris dalam sebuah talk show yang digelar daring, Kamis.
Empat pertanyaan ini terkait dengan kekuatan apa yang kita miliki, apakah kita menyukai kekuatan itu, apakah dunia membutuhkannya dan apakah bila kita jalankan secara konsisten, uang yang dihasilkan apakah akan membuat bahagia atau tidak.
Baca juga: Presiden tegaskan tak boleh lagi ada cerita UMKM sulit akses modal
"Setiap orang ikigai-nya berbeda-beda atau alasan kita bangun. Saya menjalankan ikigai saya setiap kali bangun. Walaupun banyak sekali pekerjaan tetapi menyenangkan sekali buat saya. Jadi, bagaimana menjawab empat pertanyaan tadi sebelum akhirnya fokus dan konsisten," kata Yoris.
Setelah Anda bisa mengiyakan keempat pertanyaan tadi, selanjutnya agar bisnis bertahan hingga masa-masa mendatang, Yoris menyarankan Anda menerapkan dua rumus yang menurut dia sederhana.
"Pengalaman dari bisnis-bisnis saya, baik yang berhasil maupun yang tidak berhasil, sebenarnya sederhana rumus sustainable (dalam bisnis) tetapi ternyata tidak mudah menjalankannya," kata dia.
Rumus sederhana ini yakni bagaimana membuat konsumen Anda berhasil dan bagaimana membuat karyawan-karyawan Anda berhasil. Hal ini bertentangan dengan teori ekonomi yang mengajarkan pengusaha caranya semata mendapatkan keuntungan.
"Pengalaman saya, kalau konsumen kita berhasil karena produk atau jasa kita, kalau karyawan kita bisa berhasil dari bisnis yang kita jalankan ya kita pasti berhasil," ujar Yoris.
"Karena kalau kita hanya mau memperkaya diri kita sendiri ya biasanya malah susah. Bisa konsumennya lari, bisa karyawannya pindah. Di otak saya sekarang sebagai pebisnis bagaimana caranya konsumen kita berhasil dan bagaimana karyawan kita berhasil karena bisnis yang kita jalani," demikian imbuh dia.