Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan implementasi bertahap sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) mulai Desember tahun depan.
"Target kami (MLFF) akan diimplementasikan mulai Desember 2022," ujar Kepala Subbidang Operasi dan Pemeliharaan I BPJT Galuh Permana Waluyo dalam seminar daring di Jakarta, Selasa.(28/12)
Galuh menambahkan bahwa BPJT berharap paling lambat penerapan MLFF secara full atau keseluruhan pada September 2023.
"Tahapan menuju penerapan MLFF ini dilakukan beberapa tahap, kita tidak akan langsung membuka seluruh gerbang tol, namun kita mencoba untuk tetap menggunakan gerbang-gerbang tol yang eksisting untuk digunakan sebagai transaksi free flow atau kita sebut Single Lane Free Flow (SLFF) untuk tahapan piloting-nya nanti," katanya.
Baca juga: Volume kendaraan di beberapa Tol Regional Nusantara meningkat
Rencananya BPJT akan mengimplementasikan secara bertahap sistem tol transaksi nirsentuh tersebut dimulai di ruas-ruas tol sekitar kawasan Jabodetabek.
"Terkait berapa ruas tol yang akan diimplementasikan mungkin sampai saat ini kami masih melakukan exercise, cuma memang terdapat beberapa kriteria nanti yang akan kita terapkan tapi tentunya dengan mempertimbangkan beberapa hal. Kemungkinan pada tahap awal nanti kita akan coba lakukan yang paling mendekati kriteria adalah sekitar Jabodetabek," kata Galuh.
Tentunya, lanjut dia, BPJT akan melakukan update lagi ketika masa sosialisasi berkaitan dengan ruas-ruas tol yang akan diimplementasikan sistem MLFF terlebih dahulu.
"Kita ingin nanti pengguna tol di sekitar wilayah yang akan diberlakukan sistem transaksi tol nirsentuh juga siap, sehingga risiko terjadinya pelanggaran akan semakin kecil," ujarnya.
Dalam paparannya, Kepala Subbidang Operasi dan Pemeliharaan I BPJT tersebut menyampaikan sejumlah manfaat penerapan MLFF antara lain menghilangkan kemacetan di gerbang tol sehingga tidak terjadi antrean kendaraan.
Kemudian manfaat dari implementasi MLFF di jalan tol juga mengurangi polusi dan emisi karbon, mendukung digitalisasi pembayaran dengan membuka opsi seluruh instrumen pembayaran.
Selain itu manfaat lainnya dari MLFF adalah efisiensi biaya operasional pengumpulan tol oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan jaminan BUJT tetap menerima 100 persen pendapatan tol.
Sebelumnya BPJT akan mulai menguji coba sistem transaksi tol nirsentuh baik Single Lane Free Flow (SLFF) maupun Multi Lane Free Flow (MLFF)
Terkait ruas-ruas tol yang akan diimplementasikan MLFF secara bertahap, Kepala BPJT Danang Parikesit menyampaikan bahwa hal tersebut akan terus dievaluasi. Kemungkinan besar di daerah-daerah perkotaan, seperti di Jabodetabek maupun di Surabaya.