Deli Serdang (ANTARA) - Kabupaten Deli Serdang tampil sebagai juara umum Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Daerah Sumatera Utara (Pospedasu) VIII/2021 dengan raihan 19 medali emas, 14 perak dan delapan perunggu.
Sementara "runner up" Pospedasu 2021 diraih kontingen Tanjungbalai dengan enam emas, enam perak dan enam perunggu. Sedangkan posisi ketiga ditempati Kota Medan dengan enam emas, dua perak dan enam perunggu.
Posisi keempat dihuni Kabupaten Langkat dengan lima emas, 10 perak dan lima perunggu, lalu Asahan berada di posisi kelima dengan raihan tiga emas, enam perak dan tiga perunggu.
Pada peringkat keenam, ada Serdang Bedagai dengan tiga emas dan dua perak. Posisi tujuh Paluta dengan dua emas, tujuh perak dan lima perunggu.
Selanjutnya, Padang Lawas meraih dua emas, tiga perak dan 10 perunggu, serta finis di peringkat delapan. Posisi kesembilan ditempati Padangsidempuan dengan dua emas dan lima perak. Terakhir, di posisi kesepuluh, ada Labusel dengan raihan dua emas dan empat perak.
Kadispora Sumut Ardan Noor, saat menutup Pospedasu Ke VIII di Aula Pondok Pesantren Darularafah Raya, Deli Serdang, Kamis, berharap Pospedasu tidak sekadar menjadi ajang peningkatan prestasi bagi para santri di bidang olahraga, tetapi juga dapat mempererat tali silaturahmi antar peserta lomba yang berasal dari sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Utara.
Melalui Pospedasu, sambungnya, diharapkan juga dapat meningkatkan pencapaian prestasi di bidang olahraga dan seni.
"Melalui pembinaan atlet pelajar ini, akan muncul atlet nasional, terutama untuk mewakili Sumut menuju Pospenas di Makassar pada tahun 2022. Termasuk pembinaan jangka panjang menuju level nasional, regional, hingga ajang internasional," kata Ardan.
Ketua Panitia Kerja Tetap Daerah (Panjatabda) dan Badan Silaturahim Pondok Pesantren Sumut Yulizar Parlagutan Lubis menyampaikan penghargaan setinggi-tinginya kepada Pemprovsu yang begitu peduli terhadap penyelenggaraan Pospedasu.
Sejak Pospedasu pertama hingga kini, lanjut dia, Pemprovsu telah menunjukkan tanggung jawab mereka, khususnya untuk pembinaan olahraga dan seni para santri.
"Meskipun terkadang terseok-seok, tapi 'event' ini bisa terselenggara delapan kali tanpa ada terkendala. Selama 'event' Pospedasu, belum ada protes dari kontingen. Ke depan, kami berharap Pemprovsu lebih peduli terhadap 'event' Pospedasu," ujar Yulizar.
Lebih lanjut, ia pun berharap pada 2023 nanti, semua kabupaten dan kota di Sumut bisa menyelenggarakan Pospeda guna mewujudkan pola pelaksanaan "event" yang terarah. Ia juga mengingatkan agar seluruh wali kota dan bupati melaksanakan Pospeda di daerah mulai 2023.
"Saya berharap agar tahun 2023 semua kabupaten dan kota bisa melaksanakan di tingkat daerah. Kalau tidak ada perhatian dari kepala daerah, maka akan kita sampaikan ke gubernur serta pemerintah pusat, bagaimana tindak lanjutnya, karena 'event' ini bukan tanggung jawab pondok pesantren, melainkan tanggung jawab lima kementerian," pungkas Yulizar.