Langkat (ANTARA) - Wakil Bupati Kabupaten Langkat Syah Afandin SH bertindak selaku pimpinan upacara dalam rangka Operasi Lilin Toba 2021 yang diselenggarakan Kepolisian Resor Kabupaten Langkat, Kamis (23/12).
Pada kesempatan itu Syah Afandin membacakan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dimana Polri menyelenggarakan Operasi Lilin Toba 2021 yang akan dilaksanakan selama 10 hari mulai dari 24 Desember 2021-2 Januari 2022 dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif secara humanis serta penegakan hukum secara tegas dan profesional.
Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 sehingga masyarakat dapat merayakan natal dan tahun baru dengan rasa aman dan nyaman.
Baca juga: Kapolres Langkat : Dosis 1 sudah 71,97 persen
Dalam pelaksanaan pengamanan Natal dan Tahun Baru dimana Polri telah mempersiapkan 83.917 personel Polri, 15.842 personel TNI serta 55.086 personel instansi terkait lainnya.
Dimaan personel tersebut akan ditempatkan pada 1.607 pos pengamanan untuk pelaksanaan pengamanan terkait gangguan kamtibmas dan kamseltibcar dan 675 pos pelayanan untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan dan lain-lainnya.
Pengamanan ini tidak boleh dianggap sebagai agenda rutin tahunan biasa sehingga menjadikan kita cenderung under estimate dan kurang waspada terhadap setiap dinamika perkembangan masyarakat apalagi di masa pandemi COVID-19 saat ini kita harus lebih peduli jangan sampai kegiatan perayaan natal dan dan baru menimbulkan kalaster-kelaster baru penyebaran COVID-19.
Sementara berdasarkan Mapping perawan dan yang telah dilakukan ada beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus kita persiapkan antara lain ancaman terorisme dan radikalis.
Selain itu ancam sabotase penyalahgunaan narkoba, pesta miras, aksi perusakan fasilitas umum aksi kriminalitas seperti curat, curanmor, tawuran antara kelompok pemuda atau antara kampung, balap liar, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas maupun ancaman bencana alam seperti banjir dan tanah longsor sebagai dampak dari musim penghujan.
Untuk itu diharapkan seluruh aset Kasatwil mampu menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif serta cara bertindak yang tepat efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada sesuai dengan karakteristik kerawanan pada masing-masing daerah.