Tapanuli Utara (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tapanuli Utara bersama dinas terkait di Pemkab Taput menggelar pelatihan bagi 30 pengrajin bordir yang merupakan pemuda pemudi karang taruna demi meningkatkan wawasan, pengetahuan, hingga daya saing pelaku usaha di wilayah itu.
"Seluruh peserta pelatihan harus optimistis, segala sesuatu pekerjaan harus terus dilatih dan dilatih. Jangan takut bersaing, beda tangan beda hasil. Intinya, semua pekerjaan tergantung hati dan pikiran. Jangan segan dan takut, apalagi malas-malasan dalam mengikuti kegiatan pelatihan," ujar Satika dalam sambutannya di tengah agenda pelatihan yang di gelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Taput, Senin (6/12).
Dikatakan, pelatihan yang digelar merupakan bagian dari motivasi kepada para pengrajin bordir hingga segala kreasi yang dihasilkan menjadi karya nyata, menambah wawasan dan kreatifitas pemuda, serta menciptakan pelaku usaha yang kreatif.
Baca juga: Residivis kasus sabu kembali diringkus, tiga kali dibui tak kunjung jera
"Dekranasda yang bermitra dengan OPD terkait, seperti hari ini, kami bersama dengan Dinas Perindag juga Dinas Koperasi dan UKM Taput memberikan solusi dan sumber ilmu agar muda mudi di Taput bisa terus bangkit," sebutnya.
Harapnya, peserta pelatihan bordir nantinya akan menjadi mentor, tenaga ahli bagi pengrajin di daerah atau kecamatan asalnya.
"Nantinya, pergunakanlah ilmumu, berbagai ilmu dengan yang lain. Rajin berbagi ilmu adalah berkat bagimu. Rejeki tidak akan pernah tertukar. Jadi sekarang harus lakukan hal yang positif, maka hasilnya akan menjadi positif. Jangan lupa untuk tetap bersyukur, mengucap terima kasih kepada Tuhan," urainya.
Lebih lanjut, Satika juga mendorong para pengrajin bordir untuk terus berinovasi baik dari sisi model, desain, maupun kualitas produk yang dihasilkan.
Sebelumnya, Ketua Panitia sekaligus Sekretaris Dekranasda Taput, Herly Sinaga menyebutkan, kegiatan yang digelar selama dua hari tersebut dilaksanakan demi peningkatan SDM pemuda karang taruna di bidang bordir diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri atas 2 orang perwakilan dari setiap kecamatan di Taput.
Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber berpengalaman, yakni Ade Ariyarka dari Jakarta.