Medan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mengantisipasi masuknya varian baru COVID-19 jenis Omicron atau B.1.1.529 yang saat ini telah ditemukan di beberapa negara di dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis melalui Sekretaris Aris Yudhariansyah di Medan, Senin, mengingatkan masyarakat untuk tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Protokol kesehatan yang dimaksud yakni tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan pakai sabun atau penyanitasi tangan, menjaga jarak, hindari kerumunan dan kurangi mobilitas disamping juga mengikuti vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Cegah varian Omicron, Kemenhub perketat pintu masuk internasional
"Walau angka kasus aktif COVID-19 di Sumut telah jauh menurun, disiplin menjalankan prokes harus tetap dilakukan dan juga mengikuti vaksinasi bagi yang belum," ujarnya.
Varian Omicron ini digolongkan ke dalam kategori variant of concern (Voc), karena kemampuan penularannya yang dianggap lebih cepat.
Aris menyebut bahwa varian baru tersebut hingga saat ini belum ada terdeteksi di Sumatera Utara.
"Sampai sejauh ini virus corona jenis itu belum ada kita temukan," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebanyak 128 kasus varian baru COVID-19 jenis Omicron (B 11529) dipastikan muncul di sembilan negara.
"Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan selalu berbasis data. Jadi kita lihat kasus konfirmasi positif itu (Omicron) di sembilan negara, 128 kasus," kata Budi Gunadi Sadikin saat menggelar konferensi pers virtual melalui aplikasi zoom, Ahad malam.
Kasus Omicron diduga juga muncul di empat negara lain yang saat ini masih dalam penelitian yang melibatkan pakar virologi.
Negara yang dimaksud di antaranya Afrika Selatan, Botswana, Inggris, Hongkong, Australia, Italia, Israel, Belgia, Republik Ceko, Belanda, Jerman, Denmark dan Austria.