Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan melemah di tengah minimnya sentimen baik domestik maupun global.
Pada pukul 10.10 WIB, rupiah melemah 5 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.225 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.220 per dolar AS.
"Hingga akhir pekan terlihat tidak banyak isu baik dari AS dan dari Indonesia terutama setelah RDG BI kemarin, sehingga perlu diperhatikan kondisi gerak USD yang sedikit mengalami koreksi dari zona tertingginya kemarin" kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Nikolas mengatakan, untuk sesi kemarin terlihat ada penguatan rupiah menyusul dolar AS yang sedikit terkoreksi dari level tertingginya dalam 1,5 tahun terakhir.
"Sementara dari internal Indonesia sendiri, pada pertemuan dua hari kemarin BI kembali mempertahankan suku bunganya di level 3,5 persen," ujar Nikolas.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Kamis (18/11) kemarin mencapai 400 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,25 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 11 kasus sehingga totalnya mencapai 143.709 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 464 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,1 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 8.315 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 132,07 juta orang dan vaksin dosis kedua 86,34 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Nikolas mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.185 per dolar AS hingga Rp14.265 per dolar AS.
Pada Kamis (18/11) lalu, rupiah ditutup menguat 24 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp14.220 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.244 per dolar AS.