Jakarta (ANTARA) - Data Kementerian Kesehatan pada Ahad (14/11) pukul 12.00 WIB menyebutkan penambahan kasus COVID-19 harian terbanyak terjadi di DKI Jakarta yaitu 92 kasus.
Setelah DKI Jakarta, diikuti Jawa Tengah dengan 30 kasus baru dan Jawa Timur dengan 28 kasus COVID-19 baru. Kemudian Kalimantan Barat dengan penambahan 26 kasus baru dan Jawa Barat dengan penambahan 25 kasus baru.
Sementara, jumlah kasus sembuh terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan 109 kasus, diikuti dengan Jawa Barat dengan 60 kasus sembuh, DI Yogyakarta dengan 49 kasus, dan Jawa Tengah dengan 39 kasus.
Baca juga: Wali Kota Medan terapkan buku paduan Natal-Tahun Baru untuk cegah COVID-19
Untuk kasus meninggal di DKI Jakarta satu kasus, Jawa Tengah dua kasus, Jawa Timur dua kasus, Kalimantan Barat satu kasus, dan Jawa Barat dua kasus.
Secara nasional, tpenambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 339 kasus atau total 4.250.855 kasus, kasus sembuh sebanyak 503 kasus atau total 4.098.178 kasus, dan kasus meninggal mengalami penambahan 15 kasus atau total 143.659 kasus.
Sebelumnya, Ketua Sub Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Troy Pantouw mengimbau masyarakat untuk tidak abai menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski kasus penularan COVID-19 menurun.
"Masyarakat merespons fenomena penurunan angka penularan dan pelonggaran PPKM secara euphoria dan mulai abai terhadap Prokes COVID–19. Contohnya di Jakarta, masyarakat sudah banyak yang abai dengan prokes," kata Troy.
Troy menuturkan angka penularan COVID–19 di Tanah Air memang semakin menurun, dan tingkat keterisian rumah sakit juga sudah berkurang sehingga pemerintah mulai melonggarkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Dengan aturan PPKM yang longgar, tingkat mobilitas masyarakat menjadi meningkat. Sayangnya, tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap prokes menurun.
Untuk mengantisipasi terpaan penularan gelombang ketiga COVID-19, Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah, diantaranya meningkatkan kapasitas tes COVID-19 dan mengencarkan kembali sosialisasi penerapan prokes.