Medan (ANTARA) - Partai Nasdem ingin mengusung kadernya sendiri untuk maju dalam kontestasi Pilgub Sumatera Utara 2024.
Ketua Partai Nasdem Sumatera Utara Iskandar menjelaskan langkah awal yang akan dilakukan adalah memenangkan Pemilu serentak 2024.
Dia optimistis perolehan kursi Partai Nasdem di DPRD naik yang saat ini berjumlah 12 menjadi 20 kursi. "Kalau kita 20 kursi, jadi ketua DPRD dan mengusung calon gubernur 2024," kata Iskandar di Medan, Senin (8/11).
Iskandar mengatakan itu di hadapan anggota DPRD dan Ketua DPD Nasdem se-Sumatera Utara yang hadir pada acara konsolidasi internal.
Dengan modal 20 kursi di DPRD Sumatera Utara Iskandar yakin Partai Nasdem akan bisa mengusung calon gubernur dan wakil gubernur sendiri.
"(Pada) 2024 Nasdem akan mengusung kader sendiri, tidak ada lagi modal KTA (kartu tanda anggota) mau jadi bupati atau kepala daerah. Nasdem tidak ingin mengulangi kesalahan sama, Nasdem ingin jadi pemenang. Ketua DPD silahkan rangkul dan jemput bola siapa yang mau jadi kepala daerah," ucapnya.
Dia menambahkan bahwa pada Pemilu 2019 Nasdem berada di peringkat keempat di bawah PDIP dengan perolehan 1,4 juta lebih suara, Gerindra lebih dari 900.000 suara, dan Golkar 820.000 lebih suara.
"Nasdem sekitar 820.000 suara lebih. Artinya Gerindra, Golkar dan Nasdem hampir sama suaranya. Jadi mereka bukan kita anggap saingan. PDIP saingan kita, harus kejar 700.000 suara lagi," tuturnya.
Berdasarkan hitungan internal Nasdem berpotensi meraih kursi di 12 daerah pemilihan. Sedangkan delapan daerah pemilihan berpotensi meraih dua kursi.
"Ada bonus di delapan daerah pemilihan, bisa dua kursi. Jadi Nasdem 20 kursi. Dari awal Nasdem dilahirkan jadi partai pemenang bukan partai pecundang," ungkapnya.
Untuk diketahui Partai Nasdem pada Pilgub Sumut 2018 lalu mengusung Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah yang saat ini menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut periode 2018-2023. Keduanya bukanlah kader Partai Nasdem.
Di Nasdem ada beberapa nama potensial antara lain Tengku Erry Nuradi Gubernur Sumut sisa periode 2013-2018, dan Prananda Surya Paloh anggota DPR RI dua periode.