Medan (ANTARA) - Upaya maksimal dilakukan Polbangtan Kementan untuk menciptakan SDM-SDM pertanian yang handal,khususnya petani milenial. Salah satunya dengan Praktik Lapangan (Field Trip) Mata Kuliah Sosiologi.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menyatakan peran generasi milenial sangatlah penting. "Mereka adalah generasi penerus yang akan menentukan kualitas pembangunan pertanian," kata Mentan.
Senada dengan arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan, siap mengawal peningkatan kualitas SDM Pertanian, khususnya regenerasi petani dalam kemasan petani milenial.
Baca juga: Perdalam kemampuan, Mahasiswa Polbangtan praktik di balai penyuluhan pertanian
Sebagai generasi milenial, sebanyak 35 orang Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Kementerian Pertanian yang ada di Medan melakukan Praktik Lapangan (Field Trip) Semester I Jurusan Perkebunan Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi di Desa Sei Nagalawan, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai, Prov. Sumatera Utara (27/10).
Mata kuliah Sosiologi Pedesaan merupakan sebuah mata kuliah yang terintegrasi dalam pembelajaran mahasiswa di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan.
Mata kuliah ini bertujuan untuk mengembangkan sikap dan karakter mahasiswa yang religius, berdisiplin, kepemimpinan, kewirausahaan, dan inovatif.
Selain itu, mata kuliah ini juga memberikan pengalaman pembelajaran tentang kemampuan menerapkan dan menganalisis proses sosial dan interaksi sosial kelompok-kelompok sosial dan stratifikasi sosial, nilai budaya, norma sosial dan kearifan lokal potensi dan resiko konflik, perubahan sosial.
Serta modal sosial dalam suatu sistem sosial masyarakat dengan metode analisis sosial budaya sesuai dengan norma dan nilai sosial masyarakat yang digunakan sebagai bahan kajian dalam menyusun model perencanaan program pertanian dalam bentuk laporan.
Selain memberikan pengetahuan secara teoritis mata kuliah Sosiologi Pedesaan ini juga melakukan praktikum lapangan.
Kegiatan praktikum merupakan kombinasi antara praktikum kelas dalam bentuk diskusi kelompok, simulasi, bermain peran (role play), dan praktikum lapangan dengan melakukan analisis sosial budaya masyarakat sebagai bahan kajian dalam Sosiologi Pedesaan.
Dosen Pengampu mata kulian, Linda mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan Praktek Lapang Mengenal Proses dan Interaksi Sosial serta Kelompok Sosial Masyarakat Pedesaan ini secara umum adalah untuk memperkenalkan mahasiswa Polbangtan Medan secara dini dengan kehidupan masyarakat di pedesaan, dan dapat menuliskannya dalam sebuah format pelaporan.
Selanjutnya Kepala Desa Sei Nagalawan Mahyaruddin Salim menjelaskan mengenai hubungan kemasyarakat, mayoritas asal penduduk dan mata pencaharian utama penduduk di Sei Nagalawan.
“Saya sangat bersyukur kepada Allah, dan terimakasih juga kepada Dosen yang telah mengarahkan untuk datang berkunjung ke desa ini. Saat ini, kami menghadirkan adik-adik yang hobby bertani. Anak-anak muda saat ini sudah malas bertani padahal petani itu adalah orang yang sepurna akal. Mari kita mengambil ilmu dari Sosiologi pedesaan yang akan dijelaskan oleh dosen," katanya.
"Nanti kita akan bertukar pikiran mengenai kondisi sosial pertanian kita disini. Kita anak muda harus berfikir kreatif dan cerdas. Bagaimana menghidupkan petani milenial. Saya berharap kehadiran mahasiswa Polbangtan Medan bukanlah kunjungan terakhir, namun diharapkan ada kunjungan-kunjungan berikutnya” ungkap Mahyaruddin Salim .
Pemaparan selanjutnya dilakukan oleh PPL Desa Sei Nagalawan yang menjelaskan kegiatan pertanian yang terlaksana dan Kelompok tani yang ada.
Kegiatan dilanjut dengan arahan dari Roni Purba sebagai Duta Petani Millenial yang terpilih padan bulan Oktober 2021 dari Desa Nagalawan.
Roni Purba banyak berbagai tips dan trip bagaimana diangkat menjadi seorang petani Milenial kepada mahassiswa.
“Untuk menjadi Duta Petani Milenial tidak hanya melakukan kegiatan pertanian tetapi harus memiliki usaha dibidang pertanian. Seperti yang saya lakukan saat ini, saya juga memiliki usaha penangkar benih padi” kata Roni.
Selanjutnya mahasiswa melakukan sesi tanya jawab. Pertanyaan yang diajukan mahasiswa berkaitan dengan pergaulan antar masyarakat didalam desa, objek wisata yang terdapat di Desa Nagalawan, konflik di masyarakat dan cara mengatasinya, komoditi pertanian yang dimiliki oleh 8 kelompok tani yang ada di Desa Nagalawan dan indikator menjadi Duta Petani Milenial.