Medan (ANTARA) - Peningkatan kemampuan SDM pertanian harus dilakukan. Untuk mendukung itu, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, UPT di bawah Kementerian Pertanian, melakukan praktik lapangan (fieldtrip) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan, pada era 4.0, di mana pertanian semakin berkembang pesat, maka kualitas SDM insan pertanian pun harus terus menyesuaikan diri. Untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian nasional, Mentan SYL menilai salah satu faktor utamanya adalah SDM.
"Tidak ada kata lain, SDM pertanian ini harus mumpuni. Kita mau sektor pertanian kita maju, mandiri dan modern. Hanya dengan kualitas SDM andal hal itu dapat tercapat," kata Mentan SYL.
Baca juga: Tingkatkan SDM, Polbangtan Kementan Teken MoU dengan PT PP London Sumatera
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
"Kemajuan pertanian salah satu tandanya dibuktikan dengan meningkatnya produktivitas. Dan hal tersebut harus didukung dengan SDm berkualitas," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki cara sendiri untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), terutama pada mahasiswa Polbangtan. Salah satunya melalui praktek lapangan (fieldtrip).
Fieldtrip merupakan upaya pengembangan kompetensi dan inovasi agar mahasiswa terus menerus meningkat dal hal kapasitas keilmuan.
Kegiatan Fieldtrip Praktek Matakuliah Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian diikuti oleh mahasiswa Polbangtan Medan semester I Jurusan Perkebunan, Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi dengan jumlah kelas I A 35 orang dan kelas I B 35 orang mahasiswa.
Kegiatan ini dilaksanakan di 3 BPP wilayah Kabupaten Deli Serdang yaitu BPP Batang Kuis, BPP Beringin dan BPP Tanjung Morawa dengan melaksanakan kunjungan langsung ke kelompok tani binaan pada 3 BPP tersebut.
Selama Fieldtrip mahasiswa didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah, Lomo Hutabalian, dan masing-masing koordinator penyuluh serta penyuluh yang ada diwilayahnya.
Lomo Hutabalian mengatakan tujuan Fieldtrip mata kuliah ini adalah agar mahasiswa bisa melihat langsung kegiatan penyuluhan, metode penyuluhan, mengenal kelembagaan penyuluhan, kelembagaan petani dengan seperangkat administrasi kelompok tani yang baik dan benar, wilayah kerja penyuluhan, serta unsur unsur penyuluhan lainnya.
“Dengan diadakan kegiatan praktek mata kuliah melalui fieldtrip ini diharapkan mahasiswa mengenal langsung dan memiliki pengalaman baru serta mengetahui langsung tentang penyuluhan di Balai Penyuluhan Pertanian dan wilayah kerja bagi seorang Penyuluh Pertanian lapangan,” ungkap Lomo.