Tapanuli Selatan (ANTARA) - Tidak saja merusak bendungan irigasi untuk areal persawahan warga lima desa, banjir bandang di Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan juga menyebabkan suplai air kebutuhan masyarakat empat desa wilayah itu menjadi terganggu.
Demikian Camat Kecamatan Sayur Matinggi Enrico Fermi menginformasikan kepada ANTARA pada Minggu (31/10) malam. Masyarakat sekitar lokasi banjir, kata dia, masih tetap waspada, soalnya cuaca kurang mendukung.
Dikatakan tidak ada korban jiwa dari kejadian banjir yang terjadi sejak sore hingga malam hari ini. Hanya saja sejumlah fasilitas umum masyarakat banyak yang rusak. Kerugian akibat meluapnya Sungai Siondop Sibontar, Tolang Jae belum bisa ditaksir.
Baca juga: Bendungan jebol akibat banjir Sayur Matinggi Tapsel
Adapun areal persawahan lima desa yang terganggu akibat bendungan jebol itu yakni Desa Tolang Julu, Sipange Gidang, Sipange Julu, Bange, dan Tolang Jae.
Kemudian empat desa yang suplai air bersihnya terganggu akibat pipanisasi rusak ringan berat akibat banjir yang membawa material bebatuan, pasir dan kayu-kayu besar yakni Desa Tolang Julu, Sipange Julu, Sipange Godang dan Tolang Jae.
"Ada lagi jembatan sepanjang 15,5 meter akses jalan warga ke kebun juga ikut hanyut dibawa derasnya arus sungai saat kejadian akibat hujan deras melanda wilayah itu seharian," katanya.
Pihak Kecamatan, kata dia, terus memantau situasi di lapangan bersama pihak lain seperti dari Kepolisian, TNI, BPBD, aparat desa, dan masyarakat lainnya.
Terkait luapan air yang merendam ruas Jalan Nasional dan sejumlah rumah warga di Sipange Julu, dan sempat menyebabkan kemacetan panjang kendaraan, kata dia, terpantau sudah normal kembali seiring ketinggian air mulai surut.
Hanya saja, untuk arus lalu lintas kendaraan masih diberlakukan sistem buka tutup.