Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memanfaatkan wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba, Sumatera Utara, untuk berkontribusi bagi pelestarian lingkungan serta pengembangan dan konservasi budaya.
“Itu yang akan kita lakukan, pariwisata berkelanjutan,” kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani dalam “Konferensi Internasional Heritage of Toba: Natural & Cultural Diversity” sebagaimana dipantau dari Jakarta, Rabu (13/10).
Dia menerangkan bahwa salah satu yang akan didorong untuk mencapai pariwisata berkelanjutan adalah dengan pembenahan sumber daya manusia sehingga terjadi peningkatan kapasitas masyarakat.
Baca juga: Kemenparekraf gelar konferensi internasional di Danau Toba
Selain itu, lanjut Rizki, Kemenparekraf disebut telah membuat beberapa jalur wisata tematik supaya produk wisata memiliki segmen yang jelas.
Biasanya, wisatawan yang datang hanya ingin melihat Danau Toba saja selama sekitar 1-2 hari.
Dengan adanya jalur wisata tematik semisal culture gastronomy (sebuah perjalanan yang berhubungan dengan makanan ke suatu daerah dengan tujuan rekreasi), kata dia, maka wisatawan akan dapat lebih lama di destinasi tersebut (3-4 hari) karena terdapat kegiatan tambahan seperti ikut memasak dan tinggal di desa sekitar lokasi wisata.
“Anak-anak sekarang membutuhkan experience ketika berkunjung. Jadi nanti ada tematik yang kaitannya dengan culture, ada tematik kaitanya dengan nature, ada lagi kaitannya dengan nature adventure,” sebutnya.
Karena itu, diharapkan pula agar agen perjalanan lebih mengedepankan pengalaman dengan tema-tema tertentu ketika mempromosikan Danau Toba untuk berwisata.
“Tidak lagi jualannya 3 hari 2 malam Toba-Samosir, udah nggak begitu lagi, udah kuno,” terang Rizki.