Sibolga (ANTARA) - Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) peringkat pertama jumlah merchant (penjual produk/pedagang) yang menggunakan Quick Response Code Indonesia Standartd (QRIS), untuk wilayah kerja (wilker) Bank Indonesia Sibolga.
Hal itu diungkapkan Jonataruli Sidabalok, selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sibolga yang tampil sebagai narasumber pada acara Webinar online Bank Indonesia Sibolga yang diikuti peserta dari Mahasiswa IAKN Tarutung, dan mahasiswa dari STIE Pembangunan Nasional Gunungsitoli, Senin (27/9).
Baca juga: 7 rumah warga di Sibolga dan Tapteng dibedah, Musa Rajekshah: Golkar hadir dalam kesusahan masyarakat
“Sampai saat ini jumpah merchant QRIS yang tertinggi di wilayah kerja BI Sibolga adalah, di Tarutung (Tapanuli Utara) dengan jumlah, 7.077 merchant. Dan yang terendah di Nias Utara sebanyak 537 merchant,” katanya.
Disebutkannya, total sebaran merchant QRIS untuk wilayah kerja BI Sibolga sudah berada di angka 47.985 (posisi 3 September 2021). Sedangkan secara Nasional 9,6 juta merchant di Indonesia yang sudah merasakan manfaat QRIS.
Meningkatnya pengguna ini menurut Jonataruli, dikarenakan QRIS transaksinya cepat dan pengeluarannya tercatat. Selain itu, lebih higienis karena tanpa kontak fisik. Aman dan terlindungi karena diawasi BI, dan efesien karena tanpa uang kembalian.
Selain memiliki manfaat kepada masyarakat, QRIS juga punya manfaat untuk pemerintah, yaitu: Membantu pengurangan penyebaran COVID-19 via pembayaran. Terdatanya pelaku UKM dan sektor informal daerah. Menjadi segmen market baru (new income) bagi penyelenggara, dan driver pembangunan ekonomi inclusion.
“Banyak Pemerintah Daerah (Pemda) yang sudah menerapkan transaksi non-tunai ini untuk bayar pajak, restribusi, dan lain-lain,” ungkapnya menjelaskan.
Untuk itulah, dia mengajak para mahasiswa yang berjiwa bisnis, untuk bergabung menggunakan QRIS, karena caranya mudah dan simpel. Apalagi saat ini jumlah transaksi melalui QRIS sudah sampai Rp5juta/ transaki dari Rp2 juta/ transaksi.
Untuk diketahui, Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS, adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Acara Webinar yang mengambil topik “Interoperabilitas Sistem Pembayaran di Era Digital” juga menghadirkan pembicara, Rice Mery Ulva, selaku Manager/Analisis Departemen Sistem Pembayaran. Dan Opening Speech (Kata pembuka) dari Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sibolga, Aswin Kosotali.
Acara yang dipandu Feby Grace Adriany ini, juga menghadirkan game menarik bagi peserta dengan total hadiah jutaan rupiah.
Para peserta mengaku senang dengan adanya webinar yang diselenggarakan BI Sibolga, karena mereka mendapat ilmu baru tentang sistem pembayaran di era digital saat ini. Tidak lupa ucapan terima kasih mereka sampaikan kepada BI Sibolga atas suksesnya kegiatan tersebut.
Taput peringkat pertama jumlah merchant QRIS di wilayah kerja BI Sibolga
Senin, 27 September 2021 15:16 WIB 2051