Sipirok (ANTARA) - Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly P. Pasaribu meminta agar desa-desa yang telah dicanangkan sebagai desa wisata di daerah ini bisa berbenah diri.
"Seperti mengimplementasikan hukum Pareto saja. Fokus pada 20% untuk berdampak pada 80%. Cukup padahal memberikan dampak perubahan dan memberi hasil yang maksimum," kata Dolly dalam rapat kordinasi dengan sejumlah OPD, Camat, Kepala Desa di Tapsel di Sipirok, Rabu (5/8).
Menurut Dolly, fokus pembenahan desa wisata itu ada pada kebersihan lingkungan maupun sambutan dan keramahan masyarakatnya yang siap menyambut siapa pun yang berkunjung.
Penjelasan itu mengingat ada 18 dari 212 desa Tapsel yang kental dengan adat budaya, potensi daerah, keasrian alam, petualangan dan berbagai potensi yang dimiliki dan diyakini bisa "di jual" bagi wisatawan.
"Kuncinya wisatawan baik lokal maupun mancanegara mau (suka) lakukan kunjungan ke satu daerah apabila daerah yang dia kunjungi berasa aman nyaman serta memiliki ciri khas yang akan menjadi kenangan sepanjang masa," ujarnya.
Sebaliknya wisatawan tidak akan mau datang ke satu daerah bilamana daerah tersebut belum siap, dalam arti lingkungannya kotor dan tidak terjaga, jauh dari keramahtamahan sehingga terkesan tidak aman dan nyaman.
"Contoh ada sebuah desa di Pulau Jawa. Banyak wisatawan yang datang. Saya sudah ke sana. Desa itu bukan hanya menjual panorama dan keasrian alamnya. Lingkungannya terjaga masyarakatnya sangat ramah. Warga berlomba saling menawarkan ke pengunjung untuk menginap dan mencicipi makanan khas mereka sambil seruput kopi dirumahnya. Suasana desa ditambah keramahan warganya membuat kita merasa kangen ingin berkunjung lagi, meski kita belum beranjak dari tempat tersebut. Kuncinya lingkungan aman dan nyaman dan bersih," ungkapnya.
Dolly mengibaratkan Tapsel ibarat "gadis alami yang belum di rias". Seorang gadis, yang budi pekertinya baik, memiliki paras yang cantik, banyak orang yang tertarik padanya. Ditambah sedikit riasan akan menjadikan gadis tersebut dambaan banyak lelaki.
Baca juga: 4 Agustus, pasien positif COVID-19 di Tapsel bertambah lagi
"Karenanya, ini tantangan bagi 18 desa Tapsel dan dinas terkait yang telah mencanangkannya sebagai desa wisata untuk membenahi diri apakah target menjadi destinasi wisata dapat terwujud," katanya.
Menurut Bupati, bilamana desa-desa wisata sudah menjadi tujuan wisata otomatis desa akan menjadi makmur dan lebih mandiri serta kesejahteraan masyarakatnya akan lebih bertambah.
"Kita ketahui, masa pandemi belum berakhir. Justru ini menjadi persiapan. Bila masyarakat sudah berbenah menjaga kebersihannya. Jiwa melayani dan ramah semakin tumbuh maka bila COVID-19 ini berakhir maka orang pun akan dengan senang hati mengunjungi desa wisata di Tapsel," ujarnya.
Bagi Bupati, katanya, tidak perlu menawarkan sebuah kemewahan. Jauh lebih dalam maknanya yang di tawarkan kenangan yang berkesan, alam yang asri dan tentunya budaya Tapsel yang sarat makna dan tertanam bagi relung sanubari masyarakat Tapsel tercinta.