Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengharapkan kegiatan vaksinasi di wilayah Jakarta Timur terus dilaksanakan sehingga 3 juta penduduk di daerah ini sudah divaksin COVID-19 untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Harapan tersebut disampaikan Panglima TNI saat berdialog dengan Wali Kota Jakarta Timur M Anwar dalam kegiatan peninjauan vaksinasi di Pondok Pesantren Al Hamidi, Cilangkap, Jakarta Timur, bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Minggu (4/7).
"Mudah-mudahan warga di sini sebanyak 3 juta jiwa bisa tervaksin semua dan lakukan koordinasi dengan dandim dan kapolres terkait permasalahan yang ada," kata Panglima dalam keterangan tertulis.
Panglima berterima kasih kepada masyarakat yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk divaksin COVID-19.
Baca juga: Kemenhub sampaikan syarat perjalanan saat PPKM Darurat
Menurut Panglima, masyarakat yang sudah divaksin sebagai pahlawan kesehatan yang melindungi masyarakat lain dari penyebaran COVID-19.
"Bapak dan Ibu-ibu sekalian adalah pahlawan kesehatan karena mau divaksin dan memakai masker, artinya siap untuk melindungi masyarakat," kata Panglima.
Saat berdialog dengan Wali kota Jakarta Timur dan Pengasuh Ponpes Al Hamid K.H. Lukman Hakim, Panglima TNI mengatakan agar dilakukan koordinasi dengan kodim, polres, dan puskesmas termasuk dengan wali kota terkait pelaksanaan vaksinasi.
"Lakukan terus vaksinasi seperti ini setiap hari," ujarnya.
Panglima TNI menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Jakarta Timur, para Kiai dan Pengasuh Ponpes Al Hamid yang telah melaksanakan serbuan vaksinasi di ponpes ini.
"Kalau bisa setiap hari dilakukan seperti ini, di tempat ini, karena tempatnya lebih bagus dan luas," pesan Panglima.
Tinjau PPKM Kota Bekasi
Panglima TNI dan Kapolri melakukan kunjungan kerja meninjau pelaksanaan PPKM Darurat Jawa-Bali dan Serbuan Vaksinasi Nasional di sejumlah lokasi di wilayah Jakarta dan Bekasi.
Dalam kunjungan di Kota Bekasi, Panglima TNI mengapresiasi tenaga kesehatan atas kerja kerasnya melaksanakan vaksinasi kepada masyarakat meski di tengah risiko penularan COVID-19 yang tinggi.
"Saya apresiasi untuk tenaga kesehatan dan empat pilar yang benar-benar tidak mengenal lelah untuk bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sehingga masyarakat bebas dari COVID-19," ucap Panglima.
Panglima TNI menyebutkan pada masa pandemi COVID-19, tenaga kesehatan layaknya sebagai kesatria negara, karena berada di garis depan penanganan COVID-19.
"Bahwa bapak dan Ibu para nakes adalah kesatria negara untuk melindungi masyarakat dari ancaman COVID-19," ujar Panglima.
Menurut Panglima, ada dua langkah dalam penanganan pandemi COVID-19, selain vaksinasi, yakni penerapan PPKM mikro di tingkat wilayah.
Panglima menilai pelaksanaan PPKM mikro di Kota Bekasi sudah terlaksana dengan baik yang didukung kebutuhan obat-obatan.
"Namun demikian, aparat terus memantau bagaimana pelaksanaan tracing kontak erat, diawali dengan testing, dan treatment di wilayah, khususnya PPKM mikro dengan berbasis RT dan RW," kata Panglima.
Selanjutnya Panglima TNI menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi akhirnya mendapatkan satu strategi yang bagus ketika para penerima vaksinasi harus datang ke tempat tertentu yang sudah ditentukan Wali kota.
Masyarakar tinggal vaksin saja sehingga dalam satu setengah jam bisa mendapatkan kurang lebih 25.000 vaksin, karena skrining dilaksanakan di kelurahan-kelurahan kemudian swab termasuk pengisian blangko.
"Ini hal yang sangat baik untuk mempercepat akselerasi vaksinasi yang memang kita harapkan, sebelum bulan Agustus 2021 kita sudah mendapatkan 'herd immunity,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI berdialog dengan petugas PPKM Mikro Kelurahan Pondok Gede yang sedang bertugas dan mengatakan bahwa tingkat kesembuhan sudah mulai bagus.
Kepada petugas Posko PPKM Mikro, Panglima menyebutkan jika PPKM dan vaksinasi selaras dilaksanakan dengan baik, maka target kekebalan kelompok dapat dicapai.
Menurut Panglima TNI, angka kesembuhan di Wisma Atlet sudah mencapai 800 orang setiap hari, kemudian pasien yang masuk berkurang.
"Ini artinya kerja keras kita setiap hari sudah mulai membuahkan hasil, mudah-mudahan minggu depan terus akan semakin baik sehingga 'bed occupancy rate (BOR) akan semakin turun," harapan Panglima.