Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus meningkatkan produksi bawang putih khususnya di lahan food estate/lumbung pangan nasional yang dibangun pemerintah di Humbang Hasundutan untuk mengurangi kekurangan pasokan yang tahun ini diperkirakan sebanyak 28.038 ton
Pelaksana tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Bahruddin Siregar di Medan, Sabtu (3/7), mengatakan, produksi bawang putih di Sumut pada tahun 2021 ditargetkan bisa mencapai 1.365 ton.
Produksi itu masih jauh di bawah kebutuhan Sumut sepanjang tahun ini yang diprediksi sebesar 29.403 ton.
Akibat masih terjadi kekurangan produksi hingga 28.038 ton di tahun ini, maka Sumut masih tergantung dengan pasokan dari provinsi lain dan bahkan impor seperti dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Baca juga: Pemprov Sumut percepat penerapan "Digital Farming" untuk kendalikan inflasi
"Agar tidak terus tergantung dengan pasokan dari daerah lain dan impor, maka Pemprov Sumut terus berupaya meningkatkan produksi bawang putih itu setiap tahunnya," katanya.
Pada tahun ini, misalnya produksi diharapkan sudah naik atau bisa mencapai 1.365 ton.
Produksi 1.365 ton itu diharapkan dari luas panen seluas 278 hektare dengan produktivitas 599,10 kwintal per hektare.
Produksi terbanyak ditargetkan berasal dari Humbang Hasundutan yakni 897 5on, Simalungun 376 ton dan Karo 45 ton.
"Pemprov Sumut terus berupaya mengembangkan tanaman bawang putih khususnya di Food Estate Humbang Hasundutan. Potensi pengembangan bawang putih di Humbang Hasundutan masih cukup besar," katanya.
.
Dia mengakui, penanaman bawang putih belum bisa dilakukan di semua kabupaten/kota Sumut karena menyangkut faktor kesesuaian tanah.
"Dari 33 kabupaten/kota di Sumut, hanya delapan daerah yang memiliki tanaman bawang putih antara lain Humbang Hasundutan, Simalungun, Karo dan Mandailing Natal," ujar Bahruddin.