Medan (ANTARA) - Perum Bulog Sumatera Utara siap meluncurkan lagi produk beras premium produksi lokal dalam kemasan plastik kedap udara 5 kilogram guna meningkatkan ketersediaan beras di masyarakat dan memperkenalkan produksi daerah itu.
"Produk beras premium produksi lokal itu sedang dalam proses perizinan merek untuk dipasarkan. Semoga bisa diedarkan segera," ujar Pemimpin Wilayah (Pinwil) Perum Bulog Sumut, Arif Mandu di Medan, Sabtu (22/5).
Beras premium produk lokal itu bermerek Horas dan Bunda.
Baca juga: Pembelian beras petani oleh Bulog Sumut sudah mencapai 7.250 ton
"Kalau sudah bisa diluncurkan, maka beras merek Horas dan Bunda itu melengkapi beras merek Andaliman dan Danau Toba yang sudah diluncurkan Bulog Sumut di awal Oktober 2020," katanya.
Saat ini, ujar Arif Mandu, beras merek Danau Toba yang dijual Ro12.500/kg dan Andaliman Rp13.000/kg cukup diminati pasar.
"Dan sama seperti merek Danau Toba dan Andalimam, beras Horas dan Bunda itu juga akan dijual di market place dan pasar umum lainnya," ujar Arif Mandu.
Baca juga: Stok daging kerbau dan sapi beku impor di Sumut habis
Penjualan beras hasil panen petani di Sumut itu diharapkan semakin bisa mengenalkan beras asal Sumut yang merupakan salah satu daerah produsen beras di Indonesia.
"Jadi selain bisa memenuhi kebutuhan beras masyarakat, beras produk lokal itu mempromosikan hasil daerah Sumut," ujar Arif Mandu.
Agar semakin dikenal, beras merek Horas dan Bunda itu nantinya akan dipasarkan secara masif melalui jaringan agen pangan Bulog, mulai Rumah Pangan Kita dan toko binaan Bulog lainnya serta supermarket.
Agar penjualan beras lokal berkesinambungan, ujar Arif Mandu, Bulog terus meningkatkan pembelian beras ke petani.
Hingga 17 Mei, pembelian beras petani oleh Bulog sudah sebanyak 7.250 ton.