Tanjungbalai (ANTARA) - Protes Aliansi Aktivis Tanjungbalai Bersatu terhadap sikap Kapolres setempat yang dinilai rasis berlanjut, kali ini dilakukan dengan aksi panjat tower dan meminta Kapolri segera mencopot jabatan Kapolres Tanjungbalai AKBP Putu Yudha Prawira, Selasa (18/5).
Pantauan di lapangan, aktivis mahasiswa Rudy Bakti bersama rekannya Amin Mingka memanjat tower dan memasang sepanduk bertuliskan "Kapolri !!! Masyarakat Minta Copot Kapolres Tanjungbalai".
Sementara aktivis lainnya yakni Emil Sanosa, Aldo Rivai, Martin Lase dan Faisal Rambe meneriakkan yel-yel perjuangan yang intinya mendesak Kapolri memenuhi tuntutan mereka (mahasiswa) dengan mencopot Putu Yudha.
Baca juga: Aktivis Tanjungbalai sesalkan pernyataan dinilai rasis, Kapolres: Itu opini wartawan
Satu jam lebih berada diatas ketinggian, kedua aktivis itu menghentikan aksi nekatnya setelah Plt Wali Kota Tanjungbalai H.Waris bersama unsur Forkopimda yakni Ketua PN Salomo Ginting, Kajari Muhammad Amin, Dandim 0208/AS Letkol (Inf) Sri Marantika Beruh, Kajari TBA Muhammad Amin Nasution serta Komandan Lanal TBA Letkol Laut (P) Robinson Hendrik Etwiyori datang ke lokasi dan membujuk mereka (Rudy dan Amin) agar turun.
"Kami mohon adik-adik mahasiswa turun dari tower, mari kita bicarakan masalah ini dengan baik supaya Kota Tanjungbalai tetap kindusif," ujar Plt Wali Kota H.Waris.
Sebagaimana diinformasikan, Senin (17/5) massa aktivis mahasiswa juga melakukan unjukrasa didepan Makopolres Tanjungbalai buntut dari sebuah berita yang menurut Kapolres adalah opini wartawan, namun aktivis mahasiswa berita berjudul "Polisi Bali dan Langgam Tanjungbalai" dinilai rasis karena membandingkan Budaya Bali dan Tanjungbalai.
Minta Kapolri copot Kapolres Tanjungbalai, mahasiswa panjat tower
Selasa, 18 Mei 2021 17:08 WIB 4828