Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kandungan dari RS Dr Soetomo Surabaya, dr Manggala Pasca Wardhana, SpOG(K), menyatakan bahwa wanita hamil sebaiknya menghindari berendam air hangat atau bersauna pada trimester awal kandungan.
Panas yang ekstrim dan konstan menjadi perhatian utama saat ibu hamil menggunakan fasilitas spa dan sauna. Meskipun panas ini mungkin membuat rileks dan terasa nyaman bagi ibu hamil, tapi belum tentu aman dan nyaman bagi si jabang bayi. Saat bayi dalam kandungan, mereka tidak dapat mengatur suhu tubuhnya. Ini berarti mereka tidak dapat mentolerir panas yang ekstrim dari sauna.
"Berendam air panas dan sauna tentunya sangat nyaman dan menyenangkan bagi seseorang, namun hal ini perlu diwaspadai pada saat kehamilan. Berendam dengan air panas (hot tubs) dan sauna sebaiknya dihindari pada trimester awal kehamilan," ujar dr Manggala Pasca Wardhana, SpOG(K) spesialis kandungan dari RS Dr Soetomo Surabaya melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Aktif bergerak salah satu cara cegah obesitas anak
Lebih lanjut Manggala menjelaskan air panas pada spa tubs ataupun suhu hangat di sauna dapat berbahaya bagi ibu hamil dan janin, karena paparan panas pada awal kehamilan berhubungan dengan terjadinya beberapa kelainan kongenital seperti neural tube defect (gangguan perkembangan tabung saraf) dan juga keguguran.
"Selain itu wanita hamil lebih mudah mengalami dehidrasi, pusing dan tekanan darah rendah. Gejala-gejala ini akan semakin cepat saat cuaca sangat panas. Demikian pula halnya dengan meningkatknya suhu tubuh di atas normal yang dapat menyebabkan hipertermia jika kita berendam dalam hot tubs atau sauna yang juga menimbulkan potensi bahaya bagi janin yang dikandungnya," tambah Manggala.
Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa bayi yang terpapar suhu tinggi (seperti saat ibu hamil berendam air panas/hangat di bak mandi atau saat relaksasi di sauna) selama trimester pertama mengalami komplikasi serius pada otak dan atau sumsum tulang belakang.
Menurut Organisasi Layanan Informasi Teratologi (OTIS) sebagaimana dipublikasikan oleh American Pregnancy Association, suhu tubuh di atas 38 derajat celcius dapat menimbulkan kekhawatiran selama kehamilan. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko janin dengan cacat lahir jika ibu mengalami peningkatan suhu tubuh pada periode waktu tertentu terutama pada trimester pertama kehamilan.
Ini dikarenakan selama bulan-bulan awal kehamilan, tubuh dan otak janin mengalami proses berkembang. Sehingga apabila ada tekanan pada tubuh ibu, maka akan berisiko memengaruhi janin tersebut.
Sementara itu, jurnal yang dipublikasikan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa Meskipun trimester pertama adalah waktu paling berbahaya, penting bagi wanita hamil untuk menghindari sauna dan pemandian air panas bahkan hingga sembilan bulan penuh.
Karena apabila seorang ibu hamil mengalami hipertemia yang terjadi dalam waktu lama terutama pada trimester pertama, ada risiko cacat tabung saraf, cacat jantung, dan cacat mulut kiri janin.
Meski demikian, ACOG menyarankan ada berbagai jenis sauna, dan setiap sauna diprogram untuk menjaga suhu dan tingkat kelembapan yang berbeda. Sebelum memilih untuk menggunakan sauna selama kehamilan, yang terbaik adalah meminta nasihat dari dokter spesialis kandungan.